Satu lagi, minggu kemarin saya juga menjebol tanggul kali Gerem, akibatnya beberapa rumah di Kampung Gerem Raya Kelurahan Gerem terendam, bahkan ada satu rumah di bentaran kali terpaksa pondasi dan temboknya terbawa arus sungai. Saya sangat terpaksa karena ditempat ini saya tidak mampu menerjang TPT milik PT BCS yang sangat tinggi, tambahan pula posisi sungai yang menyempit dan adanya pendangkalan lantaran PT BCS membuat TPT tidak mengikis tanahnya. belum lagi ada penghalang ditengah Kali.
Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Keruwuk Kelurahan Rawaarum, Masyarakat Gerem Raya Kelurahan Gerem serta masyarakat Cilegon pada umumnya yang beberapa hari lalu rumahnya terendam atau  terkena terjangan saya.
Saya tidak punya niat sedikitpun untuk menyengsarakan masyarakat, tetapi bagaimana lagi, saya mencari cari jalan susah ketemu, di sana sini banyak saluran  yang dulu besar jadi kecil, orang yang tinggal dipinggir saluran/sungai berlomba lomba membuat siring dengan merambah tanggul, sudah begitu banyak sampah hingga mampet, sementara di area yang lain juga sama, banyak gorong gorong dan draenasi yang sudah tidak berfungsi lantaran tidak dirawat dengan baik. Tapi yang lebih utama adalah karena sudah tidak ada lagi area resapan dan tidak ada lagi tempat untuk istirahat.
Siapa yang menyebabkan ini?, ya tentu bukan saya, tapi manusia manusia yang serakah dan tidak mau memperhatikan apalagi memelihara lingkungan dengan baik.
Oleh karena itu, melalui surat ini, saya menyarankan, jangan terlalu banyak berdebat, tidak ada gunanya memperdebatkan saya, jadi tolong kepada pemangku kepentingan yang ada di Cilegon, baik Pemerintah Cilegon maupun Industri, segera mencari solusi agar saya tidak ngelurug kemana mana termasuk ke area pemukiman penduduk.
Demikian permohonan maaf saya.
Wassalam
Air Hujan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H