Saya harus mengucapkan terimkasih kepada Kompasianer  Sholeh Syafei --selalnjutnya SS – yang telah memberikan perhatian terhadap pelaksanaan Kongres Rakyat Banten – KRB – menjelang Pilgub Banten 2017 yang dilaksanakan Lembaga Peduli Masyarakat Cilegon (LPMC) melalui tulisannya di K yang di posting pada 26/7/2016 lalu.Lihat disini  Selengkapnya : Link
KRB dilaksanakan dengan dua Agenda yakni Pra Kongres tanggal 27/7/2016 dan Acara Puncak Kongres pada 10/8/2016 mendatang. Adapun tulisan SS diposting sehari menjelang Pelaksanaan Pra Kongres yakni pada 26/7/2016.
Jika melihat judul tulisan SS, yakni ‘’ Mengawal Kongres Rakyat Banten untuk Banten yang Libih Maju‘’, saya merasa tersanjung karena sesuai dengan dengan tujuan KRB yakni menginginkan agar dengan pelksanaan Pilgub Banten 2017 menghasilkan pimpinan yang bisa membawa  Banten yang lebih baik.
Namun demikian, ada beberapa hal yang harus diluruskan dari tulisan lisan itu. Hal ini saya anggap penting agar pembaca tidak larut dalam dengan cara  berpikir SS dalam memandang dan menyikapi atau dalam bahasa SS disebut ‘’Kritik’’ pelaksanaan KRB.
Hal pertama yang harus diluruskan adalah,SS menulis bahwa  ‘’ kelahiran KRB yang dibidani LPMC terlihat seperti abnormal (prematur) mengingat waktu tahapan Pilgub Banten sudah dimulai. Lobi-lobi tingkat elit partai yang alot terasa belum membuahkan hasil positif khususnya bagi Partai Golkar yang secara kasat mata terbelah oleh dua bakal cagub/cawagub’’.
Perlu diahami bahwa pelaksanaan KRB tidak lahir serta merta, gagasan pelaksanaan KRB sudah muncul di internal LPMC jauh sebelum tahapan Pilgub dimulai, kalaupun pelaksanaan KRB  bertepatan dengan dimulainya tahapan Pilgub, hal itu memang disengaja  untuk melihat siapa siapa yang bakal muncul dan mempunyai hasrat politik  dalam kontestasi pilgub sehingga pelaksanaan KRB bisa dihadiri oleh Bakal bakal Calon Gubernur/Wagub. Kehadiran bakal Calon dari partai apapun termasuk yang berniat maju melalui jalur Independepen sangat penting mengingat dalam KRB itu  akan disodorkan  berbagai masalah ‘’Ke-Bantenan’’  yang dihasilkan dari pemetaan dan pengamatan para pakar dan masyarakat dalam Pra Kongres.
Disitulah bakal Calon diuji public tentang kemampuan berpikir bakal calon Gubernur dalam mengatasi berbagai masalah Banten jika nanti terpilih menadi Gubernur. Â Lagi pula KRB tidak ada kaitannya dengan Partai Golkar maupun partai lain secara kelembagaan baik di tingkat Provinsi maupun tingkat Kota Cilegon, termasuk soal bakal Calon Cagub/Cawagub.
Jika saja SS pada pelaksanaan Pra Kongres tanggal 27/7/2016 kemarin ikut hadir, maka kritikannya itu tidak benar dan akan terjawab dengan sendirinya mengingat dalam pra kongres itu dilaksanakan sesuai dengan tujuan awal yakni ‘menghimpun’ berbagai masalah social, pembangunan dan Ekonomi yang ada di Banten dalam kontek kekinian.
Wah, ini parah, LPMC adalah Lembaga Resmi yang punya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga, LPMC bukan Even Organizer seperti yang ditulis SS itu, keberadaannya sebagai Organisasi Sosial Kemasyarakatan  terdaftar resmi. Dalam hal lain, LPMC  punya peran penting dalam melahirkan Kota Cilegon tahun 1999 lalu. Lihat di sini.
Kiranya perlu di fahami bahwa, LPMC menggagas pelaksanaan KRB ini dilandasi olehtanggung jawab moril melihat kondisi Banten saat ini. LPMC dan KRB sama sekalitidak punya kepentingan politik dalam rangka pendukungan terhadap siapapun. Dengandemikian, apa yang diharapkan SS sudah dilaksanakan dalam Pra Kongres. Lihat di sini.