Jokowi is the best...!, kesan itu rupanya yang melekat pada si Edi, rakyat jelata yang selalu mengamati langkah Tuanku Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo.
Pengamatan si Edi atas langkah yang di tempuh Presiden Jokowi, ternyata selalu di bandingkan dengan langkah Presiden Republik Indonesia terdahulu.
Menurut Edi, di banding dengan Presiden Soekarno, sang Proklamator Republik, Jokowi lebih hebat.
Saya berpikir, agak nyleneh juga pandangan si Edi ini, bukankah kita tahu bahwa Jasa Presiden Soekarno terhadap Republik ini sangat luar biasa. Konfrontasi dengan si penjajah baik Belanda maupun Jepang, membuat dirinya hidup dalam pengasingan, bahkan hidup di jeruji besi-pun ia jalani dengan ihlas demi untuk melepaskan bangsa ini dari cengkraman penjajah. Lha Presiden Jokowi?. “Ya lebih hebat”!, katanya. Alasannya?, Presiden Soekarno tidak mudah ngantor di Istana Bogor, tapi Presiden Jokowi dengan mudahnya “ngantor” di Istana Bogor walaupun dalam kondisi Negara aman terkendali dan masyarakat merasa terganggu
Demikian halnya di bandingkan dengan Presiden Soeharto yang oleh MPR ditetapkan sebagai Bapak pembangunan, dimata si Edi ternyata masih hebat Presiden Jokowi. Adapun alasan yang di kemukakan si Edi terkait dengan kebijakan BBM. Pada zaman Presiden Soeharto, hanya karena menaikkan BBM sebesar Rp.200 (dua ratus rupiah), Presiden Soeharto bisa dilengserkan Mahasiswa. Sedangkan Presiden Jokowi, dengan menaikkan BBM, GAS, Listrik dengan seenaknya, tetap sunyi senyap, tidak ada demontrasi besar besaran yang mengarah “pelengseran”. Mediapun tidak gaduh seolah tindakan dan kebijakan Jokowi itu tidak membebani rakyat, karena rakyat memang “wong” cilik.
Setelah Presiden Soeharto lengser, diangkat Habibie sebagi Presiden. Lagi lagi si Edi membandingkan bahwa Presiden Jokowi lebih baik. Menurut Edi, untuk melangkah menjadi Presiden, Habibie menciptakan pesawat terbangdi IPTN menghabiskan dana yang tidak sedikit. Sebaliknya Jokowi?, cukup dengan “memfasilitasi” penciptaan mobil SMK yakni mobil yang di produksi oleh siswa SMK di Solo bekerjasama dengan bengkel kampung di Trucuk Klaten. Mobil itupun dinyatakan tidak layak jalan oleh Kementrian Perhubungan dan entah dimana dan bagaimana keadaan mobil itu sekarang, disusul dengan proyek mobil Trans Jakarta yang sering meledak, proyek penanganan banjir Jakarta yang tidak terselesaikan, Jokowi bisa dipilih rakyat untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia ini yakni Presiden Republik Indonesia.
Lantas bagaimana jika di bandingkan dengan Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati, Presiden SBY?. Tetap saja “Jokowi is the best”. Alasannya ?. Wah itu nanti saja, serial selanjutnya. Oke deh kalau begitu….!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H