BONDOWOSO - Belasan ibu rumah tangga di Desa Patemon, Kecamatan Pakem, Kabupaten Bondowoso menggeluti kerajinan Besek bambu. Mereka menghasilkan uang untuk membantu kebutuhan sehari-hari.
Kerajinan besek bambu di Desa ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan bertahan sampai hari ini.
Setiap hari, khususnya ibu-ibu rumah tangga menyibukkan diri membuat besek bambu di teras rumah .
Mereka sangat lincah dalam mengolah bambu menjadi kerajinan besek bambu.
Mereka biasanya memulai aktifitas mengayam bambu yang sudah dibentuk tipis setelah pekerjaan rumah atau pekerjaan utama selesai dilakukan.
Mereka memanfaatkan waktu luang membuat kerajinan besek bambu yang menghasilkan uang.
Rehana(41), salah satu perajin mengatakan, kerajinan besek bambu tetap bertahan karena banyaknya permintaan pasar dari pengepul.
Setiap seminggu sekali beberapa pengepul datang untuk mengambil besek.
"Saya sudah 17 tahun membuat besek bambu. Biasnya setiap seratus besek dibeli Rp 23 ribu," kata Rehana kepada wartawan, Sabtu (04/06/2022).
"Ya kalau ada waktu luang saya membuat kerajinan besek bambu," Ungkapnya.
Di Desa ini hampir semua warganya membuat kerajinan besek bambu. Setiap minggu rata-rata mereka mengantongi uang Rp 175 ribu hingga Rp 250 ribu.
Kerajinan besek bambu di desa ini tetap bertahan juga karena bahan baku bambu yang mudah didapat. Para suami biasanya mengambil bambu di sekitar permukiman, kemudian diolah menjadi bahan siap anyam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H