Mohon tunggu...
Moch. Marsa Taufiqurrohman
Moch. Marsa Taufiqurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum (yang nggak nulis tentang hukum)

Seorang anak yang lahir sebagai kado terindah untuk ulangtahun ke-23 Ibundanya.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tetap Cuan Berinvestasi di Tengah Pandemi, Bisakah?

12 Mei 2020   14:52 Diperbarui: 12 Mei 2020   15:12 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sumber-informasi.com

Aturan pertama, jangan pernah kehilangan uang. Dan aturan kedua, kita harus selalu mengingat aturan nomor pertama.

SBN merupakan investasi yang dijamin oleh negara, pembayaran imbal hasil dan pokok investasi SBN  dijamin oleh UU APBN dan UU Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Berharga Negara. Sehingga SBN dikatakan aman sebab memiliki risiko gagal bayar zero alias nol alias tidak mungkin rugi.

SBN juga memiliki yield yang mengalahkan inflasi, terbukti tingkat keuntungan SBN bahkan berada di atas bunga deposito yakni +/- 6% per tahun. SBN juga dapat dipastikan likuid. Memang jangka waktu investasi SBN ditetapkan selama 2 tahun, namun kita bisa melakukan pencairan sebesar 50% dari total kepemilikan 1 tahun setelah pembelian. Selain itu, dengan membeli SBN, kita juga turut berperan aktif dalam membangun negara, serta ikut serta dalam upaya mengurangi ketergantungan kepada investor asing.

Diversifikasi Investasi

Dalam berinvestasi kita tidak boleh menggunakan kata "atau", melainkan harus menggunakan kata "dan". Artinya dalam berinvestasi bukan saham "atau" properti, bukan obligasi "atau" reksadana. Tetapi saham "dan" properti, obligasi "dan" deposito, maupun SBN "dan" reksadana.

"Jangan letakkan telur-telur dalam satu keranjang". 

Pepatah tersebut merupakan salah satu nasihat bagi para investor untuk melakukan diversifikasi. Diversifikasi artinya menempatkan dana pada beragam kelas aset, yaitu aset keuangan (yang dapat dibagi lagi menjadi sub kelas saham dan sub kelas surat utang) dan non keuangan (yang dapat dibagi lagi menjadi sub kelas logam mulia, sub kelas properti, dan sub kelas barang antik).

Sumber: sumber-informasi.com
Sumber: sumber-informasi.com

Tujuan diversifikasi dalam investasi bukanlah bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian (return) yang tinggi. Tetapi tujuannya adalah untuk menurunkan tingkat risiko dengan cara menempatkan dana pada aset yang memiliki hubungan pergerakan nilai yang rendah atau bahkan saling berlawanan (dalam bahasa statistik berarti memilih aset yang koefisien korelasinya dengan aset lain mendekati nol atau negatif). Sehingga dengan melakukan diversifikasi, kita dapat terhindar dari penurunan tajam nilai portofolio akibat menempatkan dananya pada satu sub kelas aset.

Tetap Optimis Menghadapi Tekanan Ekonomi

IMF memang telah memprediksi jika ekonomi dunia akan melambat, dan dapat dipastikan ekonomi indonesia juga akan melambat.

Lagu bagaimana?

Yang perlu kita ketahui bahwa risiko kita adalah "crisis is in the west affect in the rest". Sehingga krisis yang sebenarnya akan kita alami bukanlah sekarang, bukan diakibatkan oleh pandemi ini. Krisis yang sebenarnya adalah krisis tuir sebelum tajir. Kita akan menghadapi krisis pada tahun 2030, yakni ketika mayoritas penduduk Indonesia mulai menua.

Yang harus kita lakukan adalah jangan menjadi seperti keluarga Moon-Gwang di dalam film parasite yang kemudian cuma dapat berkata "we don't have income we don't have money only dead". Jadi hindarilah kristal hutabarat, krisis total hutang tambah berat. Investasi menjadi penting di saat pandemi seperti ini, dan bagaimanapun kondisinya. Sebab kita tidak pernah tahu apa yang terdapat di balik badai pandemi ini. Sehingga dengan melakukan investasi setidaknya kita memiliki dana cadangan untuk dapat menghadapi krisis-krisis selanjutnya, atau bahkan krisis yang lebih berat daripada ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun