Mohon tunggu...
Moch. Marsa Taufiqurrohman
Moch. Marsa Taufiqurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum (yang nggak nulis tentang hukum)

Seorang anak yang lahir sebagai kado terindah untuk ulangtahun ke-23 Ibundanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersama Sebab Cinta dalam Akidah untuk Indonesia

4 Juli 2018   16:13 Diperbarui: 14 Juli 2019   18:36 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada sejarah yang tidak mencatat, bila kaum Muslim bersatu, praktis mereka tak pernah terkalahkan barang sekalipun. Sebesar apapun kekuatan yang mereka hadapi, berlipat sekalipun. Dan tak sedikitpun yang dapat meragukan itu.

Namun setelah penerus bangsa mulai mengambil alih negeri ini. Mereka terlena, dan membuat negeri ini kembali terjajah dengan tangan-tangan mereka sendiri. Perpecahan lahir kembali sebagai monster yang menghantui mimpi-mimpi kejayaan.

Hingga sampailah pada kenyataan yang kita saksikan saat ini, realita perhari ini, ummat ini sedang menghadapi ujian ukhuwah sesuatu yang penting dalam Islam. Terjadilah apa yang diramalkan 1400 tahun yang lalu, adalah perselisihan diantara ummat Islam adalah hal yang paling dikhawatirkan Rosulullah SAW.

Hilangnya penghubung cinta dalam hati dan akidah diantara kaum muslim juga selaras dengan semakin terpuruknya negeri ini, kemiskinan, dan korupsi seakan menjadi sarapan di setiap pagi. Sebab beberapa hal sepeleh yang membuat umat Islam terputus jalinan cinta dalam akidahnya sesama muslim.

Umat Islam sebagai pemegang pondasi vital negeri ini, sebagai hampir 90% pendudukya adalah mayoritas muslim, yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang beragama Islam terbesar di dunia. Ummat muslim Indonesia merupakan pemegang kunci parameter hancur atau bangkitnya Indonesia.

Maka wajar jika banyak cara yang diinvestasikan untuk membuat kaum Muslim terpecah belah. Membagi-bagi mereka lalu melabeli kaum Muslim dengan label-label tertentu. Lalu kita menginjak satu sama lain, jadilah kaum muslim sibuk dengan perseteruan diantara mereka bagaikan buih di lautan. Memperuncing perbedaan pandangan dalam Islam adalah sumber yang dianggap sebagai masalah yang sejak dahulu tidak pernah usai.

Karena sekarang seolah-olah berbeda itu suatu kesalahan, padahal perbedaan adalah hal yang biasa yang ditakdirkan menjadi rahmat dari Allah SWT. Egoisme pada golongan dan aliran tak jarang mengakibatkan perpecahan ummat Islam itu sendiri.

Namun tidak, perpecahan yang selama ini diklaim justru tidak menemukan keberhasilannya. Yang ada adalah kaum muslim justru merindukan persatuan atas Iman, bersama atas cinta terhadap agama ini untuk kemaslahatan dan kebangkitan Indonesia.

Walau jalinan cinta dalam akidah mulai terputus, tetapi wujud cinta diantara hati ummat Islam itu masih ada, masih bersinar benih-benih ukhuwah yang ingin tumbuh kembali. Keinginan bersatu untuk negeri selalu ada di setiap jiwa ummat Islam.

Perbedaan yang dianggap sebagai duri yang menusuk, memecah belah, berusaha untuk dicabut. Keinginan menyamakan beda yang merupakan rahmat dari Allah adalah bentuk kesungguhan hati yang mulia. Karena dalam hidup dan berinteraksi dengan orang lain, selalu ada hal yang tak dapat kita nafikan persamaannya, dan ada yang juga tidak dapat ditolak perbedaanya. Artinya, kita tidak mungkin bisa sama dalam setiap hal, dan tak bisa berbeda dalam semua hal. Sama itu suatu kewajaran dan perbedaan pun tak bisa terelakkan.

Saat kita mengkaji Islam, maka disana tersirat bahwa setiap jiwa yang bersyahadat itu adalah saudara. Tidak hanya saudara dunia tapi juga akhirat, yang mampu membela kita di hadapan Allah di akhirat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun