Mohon tunggu...
Muhammad Idris
Muhammad Idris Mohon Tunggu... -

i'm not arrogant i'm just better than you!!! and you??? saya hanya seorang manusia yang belajar menjadi baik dan sempurna, meskipun gak ada orang yang sempurna tapi saya tetap berusaha untuk itu. saya lahir dari rahim seorang ibu yang sangat mulia dan berharga banget bagi saya, saya dibesarkan oleh ibu (alm) yang sabar dan paling hebat sedunia (he's one of my fav idol), kakak saya 3 dan semuanya cowok. untuk saat ini itu aja yg bisa saya sampaikan untuk anda (meskipun saya tau anda tidak ingin tau tentang saya).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu

11 Januari 2011   08:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:43 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu…adalah wanita yang telah melahir kanku, merawatku membesarkanku mendidikku hingga diriku telah dewasa

ibu..adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian tatkala kaki kakiku belum kuat untuk berdirita tkala perutku terasa lapar dan haus tatkala kuterbangun diwaktu pagi ,siang , dan malam

ibu..adalah wanita yang penuh perhatian, dikala.bila aku sakit bila aku terjatuh bila aku menangis dan bila aku kesepian

ibu..telah kupandang wajahmu diwaktu tidur terdapat sinar yang penuh dengan keridhoaan terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran terdapat sinar yang penuh dengan kasih sayang terdapat sinar kelelahan karena aku.

aku yang selalu merepotkanmu aku yang selalu menyita perhatianmu aku yang telah menghabiskan air susumu aku yang selalu menyusah kanmu hingga muncul tangismu.

ibu..engkau menangis karena aku engkau menderita karena aku engkau kuruspun karena aku,engkau korbankan segalanya untuk ku

ibu..jasamu tiada terbalas,jasamu tada terbeli,jasamu tiada akhir dan jasamu terlukis indah didalam surga

ibu..hanya doa yang bisa kupersembahkan untukmu hanya tangisku sebagai saksi atas rasa cintaku padamu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun