Candi Singosari merupakan salah satu situs warisan budaya yang sangat bersejarah di Indonesia. Terletak di Desa Candirenggo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, candi yang diperkirakan berdiri pada abad ke-13 dan diperkirakan jadi pada abad ke-14 ini menjadi saksi bisu dari kejayaan Kerajaan Singosari. Melalui essay ini, kita akan menjelajahi keindahan dan sejarah candi ini, serta nilai-nilai budaya yang dikandungnya.s
Candi Singosari didirikan pada masa pemerintahan Raja Ken Arok yang memulai dinasti Singosari pada tahun 1222 Masehi. Raja Ken Arok merupakan tokoh pembentuk kerajaan yang terkenal dengan cerita asmara dan ambisinya dalam meraih kekuasaan. Candi ini awalnya dibangun sebagai tempat peribadatan untuk memuliakan leluhur dan dewa-dewa Hindu saat itu.
Candi singosari ditemukan oleh orang Belanda yaitu oleh Nicolaus Engelhard yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Pantai Timur Laut Jawa sejak tahun 1801-1803. Dan pada tahun 1802 Engelhard juga menemui para pimpimnan kraton Surakarta dan Yogyakarta untuk mengunjungi Candi Prambanan, Candi Kalasan, dan Candi Sari. Candi Singasari baru mendapat perhatian dari pemerintah kolonial Hindia Belanda pada awal abad ke 20. Pemugaran dan pemugaran Candi Singasari dimulai pada tahun 1934 dan bentuknya yang sekarang selesai dalam keadaan kacau pada tahun 1936. Namun pemugaran ini sepertinya belum selesai karena di sekitar pelataran candi masih terdapat tumpukan batu yang belum dikembalikan. ke posisi semula.
Candi Singosari merupakan candi Hindu yang mirip dengan gaya arsitektur Jawa Kuno pada masa itu. Bahan-bahan bangunan Candi adalah batu Andesit(batu kali). Luas pada bangunan Candi 14 x 14 meter dan tinggi candi 17 meter. Di dalam kompleks candi, terdapat beberapa candi kecil yang saling berkaitan, seperti Candi Singosari, Candi Kagenengan, dan Candi Trowulan. Ciri khas candi ini adalah ukiran yang indah serta keelokan relief-relief yang masih tetap terjaga sampai saat ini.
Di bagian depan candi, terdapat relief kuda yang merupakan simbol Kerajaan Singosari. Relief ini dikenal dengan sebutan "Singa Kuda" yang menjadi lambang kekayaan dan keperkasaan kerajaan pada masa lalu. Selain itu, di dalam candi terdapat juga patung-patung dewa dan dewi Hindu yang merupakan representasi spiritualitas pada zaman itu.
Candi Singosari tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya yang penting. Melalui keindahan ukiran dan reliefnya, candi ini menyampaikan pesan-pesan keagamaan serta ajaran moral yang didalamnya terkait dengan kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pada masa itu.
Dalam sudut pandang arkeologi, Candi Singosari juga menjadi sumber penelitian yang penting. Penelitian tersebut memberikan pemahaman lebih dalam mengenai kehidupan dan perkembangan budaya serta agama pada masa Kerajaan Singosari.
Sebagai salah satu situs warisan budaya, upaya pelestarian dan pengembangan Candi Singosari sangat penting dilakukan. Pemerintah dan berbagai pihak terkait telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian candi ini, seperti pemugaran dan pemeliharaan. Banyak program juga diadakan untuk memperkenalkan candi ini kepada masyarakat luas, baik secara lokal maupun internasional.
Melalui peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya ini, diharapkan Candi Singosari dapat terus menjaga keunikannya sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang berharga bagi bangsa Indonesia dan dunia.