Mohon tunggu...
Cahya Sinda
Cahya Sinda Mohon Tunggu... -

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kelekatu yang Mencintai Lampu

10 Oktober 2017   06:05 Diperbarui: 10 Oktober 2017   06:41 2204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terbelenggu kegelapan yang pekat

Pilihan, meski pilihan teramat banyak

Berbekal janji dari sang pati

Tiada langkah berkecil rasa

Di depan, lalu angan membara

Kebahagiaan yang mutlak

Maka dengan kekuatan penuh, bertaruh

Berbekal janji dari sang pati

Hal gila, dari manusia yang benar gila

Kelekatu yang mencintai lampu

Mengeringkan sayapnya, bergegas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun