Berbicara mengenai dunia Entrepreneur tentulah sangat menarik, khususnya untuk anak muda, bagaimana tidak, diusia yang baru beranjak dewasa sudah mempunyai uang tambahan.
Saya teringat betul, bagaimana saat saya membangun usaha leather dengan modal pas-pasan. Jikalau banyak orang, Â sebelumnya sudah mempersiapkan matang-matang untuk membangun usaha, seperti modal keuangan, nama brand, strategi marketing, segmentasi pasar, kualiti kontrol prodak dll. Semua Itu justru saya dapatkan ketika saya telah memulai usaha.
Usaha WatonMerch ini saya rintis diakhir tahun 2014, tepatnya bulan November. Sebelumnya memang tidak pernah terbesit keinginan untuk berbisnis tentang leather, meskipun ditahun 2012 saya pernah berjualan prodak leather. Itu pun juga dalam kurun waktu yang tidak lama, karena berbenturan dengan banyaknya kegiatan semasa di Pondok Krapyak.
Semasa saya masih nyantri di Pondok Krapyak, saya mempunyai beberapa teman satu Mustawa yang berkuliah di ATK (Akademi Teknologi Kulit), hal ini lah yang membuat saya, sedikit mengenal tentang beragam prodak kulit, dari mulai proses penyamakan, prodak jadi, hingga kenal dengan pengrajin kulit yang tersebar di Jogja.
Di Pondok Krapyak ini saya mengenal Ardi Suryadinata, sahabat saya yang ikut bersama membangun usaha leather WatonMerch. Awal mula usaha ini muncul ketika Ardi mendatangi salah satu event jazz mingguan yang diadakan setiap hari senin di Bentara Budaya Yogyakarta. Saat itu ia membeli salah satu merchandise yang dijual disana.
Ketika bertemu saya, dia menceritakan kalau dia punya gantungan kunci leather keren. Jadi teringat, dulu saya pernah berbisnis leather juga, kenapa tidak mencoba untuk produksi sendiri aja. #berlanjutKe2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H