Mohon tunggu...
Mochammad Zulfikri
Mochammad Zulfikri Mohon Tunggu... -

Seorang Anak muda yang sedang menekuni usaha dibidang Leather Merchandise @watonmerch, dan sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi S2 di UK

Selanjutnya

Tutup

Money

Modal Dua Ratus Ribuan, Bangun Bisnis Leather? Kenapa Tidak #1

30 Juli 2016   01:14 Diperbarui: 30 Juli 2016   01:25 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai dunia Entrepreneur tentulah sangat menarik, khususnya untuk anak muda, bagaimana tidak, diusia yang baru beranjak dewasa sudah mempunyai uang tambahan.

Saya teringat betul, bagaimana saat saya membangun usaha leather dengan modal pas-pasan. Jikalau banyak orang,  sebelumnya sudah mempersiapkan matang-matang untuk membangun usaha, seperti modal keuangan, nama brand, strategi marketing, segmentasi pasar, kualiti kontrol prodak dll. Semua Itu justru saya dapatkan ketika saya telah memulai usaha.

Usaha WatonMerch ini saya rintis diakhir tahun 2014, tepatnya bulan November. Sebelumnya memang tidak pernah terbesit keinginan untuk berbisnis tentang leather, meskipun ditahun 2012 saya pernah berjualan prodak leather. Itu pun juga dalam kurun waktu yang tidak lama, karena berbenturan dengan banyaknya kegiatan semasa di Pondok Krapyak.

Semasa saya masih nyantri di Pondok Krapyak, saya mempunyai beberapa teman satu Mustawa yang berkuliah di ATK (Akademi Teknologi Kulit), hal ini lah yang membuat saya, sedikit mengenal tentang beragam prodak kulit, dari mulai proses penyamakan, prodak jadi, hingga kenal dengan pengrajin kulit yang tersebar di Jogja.

Di Pondok Krapyak ini saya mengenal Ardi Suryadinata, sahabat saya yang ikut bersama membangun usaha leather WatonMerch. Awal mula usaha ini muncul ketika Ardi mendatangi salah satu event jazz mingguan yang diadakan setiap hari senin di Bentara Budaya Yogyakarta. Saat itu ia membeli salah satu merchandise yang dijual disana.

Ketika bertemu saya, dia menceritakan kalau dia punya gantungan kunci leather keren. Jadi teringat, dulu saya pernah berbisnis leather juga, kenapa tidak mencoba untuk produksi sendiri aja. #berlanjutKe2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun