Di dalam kehidupan, ada aspek perubahan dan adaptasi. Sebagai manusia kita harus menghadapi tantangan dan mengikuti aliran kehidupan yang terus berubah. Kadang-kadang kita juga perlu beradaptasi dengan perubahan kondisi atau mengambil jalan yang paling mudah untuk mencapai tujuan kita.
Memang secara metaforis beberapa orang mungkin menggambarkan kehidupan sebagai "air mengalir" karena ada beberapa kesamaan antara keduanya. Air mengalir secara alami mengikuti jalur yang paling mudah, menyesuaikan diri dengan kondisi sekitarnya, dan bergerak terus tanpa henti.
Pandangan tersebut mengingatkan ajaran falsafah yang dikembangkan oleh Sunan Kalijaga sekitar 600 tahun yang lalu di Tanah Jawa. Sunan Kalijaga dalam kitabnya Lokajaya mengajarkan “Anglaras Ilining Banyu, Angeli Ananging Ora Keli” yang berarti menyesuaikan aliran air, sengaja mengikuti arus, tetapi jangan terbawa arus. Jika kita pahami ada 3 tipe ketika kita memahami makna yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga. Tipe pertama, kita menemui orang yang maunya hanya melawan arus kehidupan, tetapi justru malah tenggelam dalam aliran kehidupan. Tipe kedua, ada orang yang berbalik untuk mengikuti arus kehidupan, tetapi tidak kuat menahan arus kehidupan, dan berakhir tenggelam. Adapun tipe yang ketiga, yaitu mereka yang mengikuti arus kehidupan, tetapi tetap bertahan kuat menahan arus kehidupan, dan tetap mengikuti hingga sampai tujuan.
Tipe terakhir inilah yang ideal untuk dijadikan pelajaran menurut Sunan Kalijaga, tetapi susah bagi orang yang tidak ingin belajar. Sunan Kalijaga pada 600 tahun yang lalu telah mengajarkan bahwa perubahan itu tidak bisa ditentang, tetapi kita harus mempunyai prinsip sebagai jalan kehidupan (way of life). Dengan memiliki prinsip kita memiliki jalan hidup untuk menjawab tantangan kehidupan yang selalu berubah.
Sebagai manusia harus tetap mengikuti zaman yang terus mengalami kemajuan, tetapi jangan terbawa arus negatifnya. Mengalirnya kehidupan yang terus maju bukan berarti kita untuk tenggelam dikalahkan oleh kemajuan zaman, tetapi terus bertahan di dalam derasnya aliran kehidupan yang selalu berubah. Maka dari itu Ali bin Abi Thalib RA pernah berkata “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu”.
Namun, penting untuk diingat bahwa kehidupan manusia saat ini jauh lebih kompleks daripada air yang mengalir. Kehidupan melibatkan berbagai aspek seperti interaksi sosial, emosi, ambisi, dan nilai-nilai yang mempengaruhi pengambilan keputusan kita. Maka dari itu kita juga memiliki kontrol dan kemampuan untuk menyikapi perubahan dalam kehidupan, sehingga kita tidak menjadi tenggelam di dalam derasnya arus kehidupan.
Setiap individu memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing dalam menciptakan kehidupan yang bermakna. Kita dapat membangun tujuan, merencanakan tindakan, dan mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai kita. Meskipun kehidupan itu seperti air yang mengalir, tetapi manusia memiliki kebebasan dan kemampuan unik untuk mengubah dan membentuk arah kehidupan. Namun, kebebasan dan kemampuan kita untuk mengubah dan membentuk arah kehidupan itu bukan berarti menjadi tenggelam di dalam derasnya arus kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H