Hari Kamis pada tanggal 03 November 2022 di Masjid Jamik Sumenep telah dirayakan sebuah acara pengajian dzikro maulidirrasul dan haul masyayikh. Pada acara ini mengundang sejumlah masyayikh dari berbagai pondok pesantren di Sumenep. Dalam acara ini juga dihadiri oleh KH Najih Maimun Zubair dari Rembang, KH Thoifur Ali Wafa dari Sumenep, dan Syekh Muhammad Syadi Arbasy dari Suriah.
Pada acara ini pembicara pertama yaitu KH Najih Maimun Zubair. Kyai Najih menyampaikan bahwa di hadits bukhori telah dinaskhan tentang sosok Abu Lahab memerdekakan budaknya yaitu Tsuwaibah. Tsuwaibah dimerdekakan oleh Abu Lahab karena telah memberi kabar gembira bahwa telah lahir keponakannya yaitu Muhammad. Walaupun Abu Lahab pada akhirnya memusuhi nabi dan meninggal dalam keadaan kafir, beliau diringankan siksanya di Neraka oleh Allah SWT pada saat setiap hari senin. Dari hadits ini kemudian oleh Al Hafidz Syamsuddin Muhammad bin Nashiruddin Ad Dimasyqi membuat syair, yaitu:
اِذَا كَانَ هَذَا كَافِرًا جَآءَ ذَمُّهُ بِتَبَّتْ يَدَاهُ فىِ اْلجَحِيْمِ مُخَلَّدَا
اَتَى أَنَّهُ فيِ يَوْمِ اْلأِثْنَيْنِ دَائِمًا يُخَفَّفُ عَنْهُ لِلسُّرُوْرِ بِأَحْمَدَ
فَمَا الظَّنُّ بِاْلعَبْدِ اَلَّذِى كَانَ عُمْرُهُ بِأَحْمَدَ مَسْرُوْرًا وَ مَاتَ مُوَحِّدَا
Pembicara kedua yaitu Syekh Muhammad Syadi Arbasy dari Suriah. Beliau adalah seorang ulama besar kontemporer mahzab Syafi'i yang banyak melakukan tahqiq kitab-kitab ulama Nusantara.
Salah satu hasil tahqiqan beliau adalah kitab Hasyiyah at-Turmusi karya Syekh Mahfud dari Termas Pacitan.
Pada acara ini beliau mengatakan bahwa orang yang dapat menikmati manisnya iman terdiri atas 3, yaitu
1. Mencintai Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW lebih dari yang lain dalam hidupnya.
2. Mencintai saudaranya karena Allah SWT.
3. Membenci kekafiran seperti membenci api Neraka.
Bagi Syekh Syadi belajar untuk meneladani nabi juga bagian dari menikmati manisnya iman. Meneladani sosok Nabi Muhammad menggunakan riwayat. Maka dari itu kita diajari oleh para masyayikh yang merupakan pewaris nabi dengan belajar ilmu hadits dan tarikh tentang sirah dari Nabi Muhammad.
Perayaan Maulid Nabi merupakan bagian dari da’wah yang bertujuan untuk mengingat kembali sejarah kehidupan dan perjuangan Rasulullah SAW, sehingga umat Islam terdorong untuk mencintai Rasulullah dan mau meneladaninya. Dengan demikian umat akan terbiasa bershalawat untuk Rasulullah SAW. Surat Hud ayat 120 telah dijelaskan bahwa kisah para Rasul dalam Al Qur’an untuk meneguhkan hati Rasulullah SAW, yaitu:
وَكُلاًّ نَقُصَّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبآءِ الرُّسُلِ مَانُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ
Begitu juga Nabi Muhammad SAW juga rahmat terbesar dari Allah SWT. Allah memerintahkan dalam surat Yunus ayat 58 untuk senang dan gembira dengan rahmat-Nya SWT, yaitu:
قُلْ بِفَضْلِ اللِّه وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَالِكَ فَلْيَفْرَحُوْا