Peduli lingkungan merupakan identik dengan ekosistem tumbuhan dan tanah. Mahasiswa KKN-Terpadu Universitas Muhammadiyah (UMSIDA) Sidoarjo membantu bergerak peduli lingkungan yang ada pada desa Wonokasian, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.Â
Tim KKN-T Kelompok 04 UMSIDA menemukan masalah yang belum teratasi yaitu limbah yang ada pada UMKM pembuatan tempe berupa limbah cair. Kebanyakan warga sekitar UMKM tersebut merasa terganggu dengan limbah cair pembuatan tempe yang berbau dan merusak ekosistem tanah.
Tim KKN-T 04 UMSIDA membantu mengatasi masalah tersebut dengan membuatkan alat filtrasi limbah dengan metode filtrasi sederhana. Dalam alat tersebut terdapat 2 tahapan proses, yang pertama pengendapan dan kedua adalah memfiltrasikan air limbah tersebut. Bahan yang digunakan sebagai filtrasi ada 3 yaitu pasir silika berfungsi untuk menghilangkan kandungan lumpur, tanah, partikel kecil dan sedimen pada air.Â
Kemudian karbon aktif  berfungsi untuk penyerap bau, menghilangkan warna kuning dan unsur yang merugikan di dalam kandungan air dan dapat menurunkan PH masam pada air dan yang ketiga adalah batu zeolit berfungsi penghilang amoniak air limbah, dapat meningkatkan aktivitas biologis, mengurangi volume lumpur dan bau, mengurangi kadar ammonia dan BOD. Â
Oleh karena itu Tim KKN-T 04 UMSIDA memasangkan alat yang sudah dirancang sedemikian rupa dengan tidak menghabiskan uang yang besar untuk mengolah air limbah tersebut.Â
Pak Wilyat selaku pemilik UMKM Tempe merasa senang dan terbantu atas terelalisasi pembuatan filtrasi sederhana tersebut sehingga dapat mengatasi ekosistem tumbuhan dan tanah yang ada pada lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H