Mohon tunggu...
Mochammad Jimly Azidiky
Mochammad Jimly Azidiky Mohon Tunggu... Pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tergesernya Budaya Asli Indonesia Oleh Budaya Barat

2 Juni 2016   23:57 Diperbarui: 3 Juni 2016   10:42 3142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara dengan ragam kebudayaan yang melimpah. Tak tanggung-tanggung, Indonesia mendapat gelar sebagai negara dengan suku bangsa terbanyak di dunia. Tidak hanya itu Indonesia juga memiliki jumlah bahasa daerah terbanyak. Namun, akhir-akhir ini Indonesia mulai terpengaruhi oleh era globalisasi. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat.  Mulai dari perkembangan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, hingga kebudayaan sekaligus. Hal ini berpengaruh besar bagi gaya hidup masyarakat Indonesia yang mulai beralih ke barat-baratan dan mulai meninggalkan kebudayaan asli. Begitu prihatin jika kita melihat seni pertunjukan tradisional saat ini pasalnya hanya sedikit orang yang meminatinya daripada seni pertunjukan yang modern dan glamor. Sebagai contoh pertunjukan seni tari tradisional kalah saing dengan modern dance dari Korea atau yang biasa disebut “K-pop”. Tidak hanya seni tari, seni pertunjukan drama juga mengalami penurunan seiring berjalannya waktu. Contohnya seperti pertunjukan ketoprak, ludruk, wayang dan lain-lain.

Dewasa ini, Banyak sekali anak-anak muda yang lebih meminati tari modern daripada tari tradisional. Tari tradisional ditinggalkan karena dianggap kampungan dan tidak sejalan dengan gaya hidup anak muda masa kini. Hal ini dibuktikan dengan kurangnya partisipasi anak-anak muda dalam mengikuti seni tari tradisional. Banyak dijumpai bahwa pemain dari seni tari tradisional rata-rata adalah orang dewasa. Anak-anak muda masa kini banyak tertarik dengan tarian modern, tarian yang menurut mereka adalah tarian yang kekinian dan tidak ketinggalan zaman.  Penulis berasumsi bahwa tarian modern tersebut telah mempengaruhi pola pikir anak-anak muda masa kini. Tarian modern ini telah mempropaganda anak-anak muda agar bisa meniru kebudayaan negara lain dan meninggal kebudayaan negaranya sendiri. Apabila banyak anak-anak muda Indonesia yang memilih untuk mengikuti kebudayaan negara lain yang lebih modern dan kekinian, maka bahaya terbesarnya adalah tergesernya kebudayaan asli negara Indonesia.  Alasan lainnya adalah tarian tradisional lebih susah daripada tarian modern karena tarian tradisional ini gerakannya terlalu detail dan musik yang digunakan adalah musik-musik tradisional yang dimainkan langsung pada saat tarian sedang berlangsung. Apabila ingin menguasai sebuah tarian tradisional, maka seseorang harus melatih kesabaranya, perilakunya, kejujurannya, rendah hati dan tidak boleh egois.  

Tari kreasi baru, tarian ini kedengarannya sangat bagus karena merupakan inovasi dari sebuah tarian tradisional. Akan tetapi dampaknya terhadap tari tradisonal sangatlah buruk. Tarian kreasi baru merupakan tarian gabungan antara tarian tradisional dan tarian modern.  Tari kreasi baru ini juga mendorong anak-anak muda untuk meninggalkan tarian tradisioanal karena sesuatu yang baru pasti lebih diminati daripada sesuatu yang sudah lama.

Seni drama tradisional Indonesia juga mengalami kemunduran seiring berjalannya waktu. Kini sangat sulit bagi penulis untuk melihat seni pertujukan drama tradisional karena hanya beberapa kelompok masyarakat yang mempertahankannya. Kesenian drama tradisional, seperti ludruk, ketoprak, dan wayang ini merupakan kesenian khas dari setiap daerah di Indonesia.  Kesenian tradisional khas Indonesia ini membutuhkan bnyak properti dalam setiap kali tampil. Kini kesenian tersebut mulai mengalami penurunan karena generasi muda Indonesia kurang mendukung kesenian pertunjukan drama tradisional tersebut. Penyebab lainnya adalah pengaruh dari budaya barat yang masuk ke Indonesia.

Intinya, era grobalisasi dapat merubah segalanya. Dari mulai teknologi, hingga kebudayaan. Kita sebagai generasi muda Indonesia harus senantiasa siap untuk menghadapi era grobalisasi tersebut. Kita boleh menyukai tarian baru atau modern, tetapi kita tidak boleh melupakan tarian tradisional asli daerah Indonesia. Seni pertujukan Indonesia harus tetap dilestarikan agar kelak anak cucu kita bisa mengetahui betapa kayanya kebudayaan negara Indonesia. tarian dan drama tradisional merupakan ciri khas kebudayaan indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun