Pancasila sebagai ideologi negara, Pancasila telah menjadi fondasi bagi keberagaman bangsa Indonesia. Lima sila nya Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan nilai-nilai luhur yang diharapkan menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.Â
Beberapa fase-fase dinamika seperti, orde lama Pancasila digunakan sebagai alat pemersatu bangsa dan sebagai dasar ideologi negara. Namun, dalam praktiknya, Pancasila seringkali dipolitisasi dan diinterpretasikan secara berbeda-beda oleh berbagai kelompok kepentingan. Dan orde baru Pancasila ditegaskan sebagai satu-satunya asas tunggal dan dijadikan sebagai alat legitimasi kekuasaan. Implementasi Pancasila yang kaku dan berorientasi pada stabilitas politik seringkali mengabaikan nilai-nilai demokrasi. Dan terbuka ruang bagi beragam interpretasi terhadap Pancasila. Muncul berbagai tantangan, seperti radikalisme, intoleransi, dan korupsi yang menguji relevansi Pancasila.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika Pancasila perubahan sosial seperti nilai-nilai masyarakat, gaya hidup, dan teknologi yang mempengaruhi pemahaman dan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan politik di Indonesia sistem politik dan dinamika kekuasaan juga memengaruhi cara pandang terhadap Pancasila dan masih banyak sistem politik di Indonesia yang masih bermunculan. Pengaruh globalisasi juga dapat memicu timbulnya berbagai konflik di media sosial contohnya dan budaya global yang deras dapat membuat nilai-nilai Pancasila semakin banyak memicu terjadinya permasalahan.Â
Konflik kepentingan perbedaan kepentingan antara kelompok seringkali memicu perdebatan dan interpretasi yang berbeda terhadap Pancasila. Dan berbagai tantangan Pancasila di era modern ini sangatlah banyak seperti, radikalisme yang menyimpang dari ajaran agama  mengancam persatuan dan toleransi terhadap bangsa,Â
Intoleransi Ketidaktoleransian terhadap perbedaan agama, suku, dan ras mengancam kerukunan hidup berbangsa dan tidak saling menghormati sesama agama sering terjadi jug di negara ini,Â
korupsi yang semakin lama semakin merajalela merusak kepercayaan masyarakat dikarenakan pejabat-pejabat sekarang memakan banyak uang rakyat sehingga masyarakat tidak percaya lagi terhadap pemerintah dan negara dikarenakan oknum tersebut.Â
Hoaks dan ujaran kebencian banyak tersebar di medsos informasi palsu dan ujaran kebencian atau disebut juga bullying memicu timbulnya perpecahan antar sesama manusia.Â
Perkembangan teknologi digital membuka peluang baru untuk menyebarkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila apalagi gen z sekarang serba teknologi yang seharusnya bisa menjadi penggerak bangsa ini untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.Â
Pancasila sebagai dasar negara kita juga harus dapat menggatasinya agar kehidupan bangsa ini dapat berkembang dengan baik berupaya seperti:
memberikan atau mendidik nilai-nilai Pancasila sejak dini sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan cinta tanah air supaya mengerti sejarah dan tujuan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan melalui berbagai kegiatan seperti, peringatan hari besar nasional dan libur nasional, lomba-lomba agustusan yang biasanya diselenggarakan diberbagai penjuru dan Plosok Indonesia dan kegiatan sosial seperti kerja bakti, kerja rodi, kerja kelompok disekolah, Agara nilai-nilai Pancasila dapat tertanam dalam kehidupan kita.