Lama tidak menyapa kompasiana, rasa kangen untuk melampiaskan hasrat menulis begitu besar, mengisi masa tunggu pesawat lion Air yang akan mengantarkanku ke jakarta.
Sejenak aku menengok kiri kanan mencari smoking area, maklum sudah sekian lama tidak pernah masuk bandara. Karena terlalu asik menyusuri jalanan berlubang kediri-blitar. Hehe..
Alhamdulillah, akhirnya dapat juga. Smoking area yang terletak di lantai dua, dari luar tampak lux, sangat menarik untuk dikunjungi sambil menunggu waktu keberangkatan. Kuberanikan diri untuk masuk bergabung dengan para perokok dari berbagai daerah dan berbagai tujuan pastinya.
Begitu kubuka, wow ada kepulan asap yang pekat, keluar dari mulut para perokok, dari berbagai jenis mulai A Mild kesukaan sahabatku andre, Marlboro pak de minded, International yang tak pernah lepas dari bibir pak teguh, hingga gudang garam surya rokok favoritku.
Asap itu membaur menjadi satu bercampur di ruangan yang berukuran 5 x 6 m. Blower menyalak seolah tidak ingin kalah dengan semburan asap, ac ber merk sharp pun tidak lupa untuk membantu menyejukan udara didalamnya.
Makin lama makin pekat asap memenuhi ruangan, hingga jarak pandangpun sangat terbatas. Hmm.. mungkin inilah yang akan terjadi bila perokok perkumpul menjadi satu dan menyalakan semua rokoknya. Huh..Â
Inilah neraka bagi perokok yang sesungguhnya, karena rasa rokokpun tak jelas, karena semua berbaur jadi satu. Asap.Â
Salam kangen kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H