Mohon tunggu...
Mochammad Ari Hendrawan
Mochammad Ari Hendrawan Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

KKN UNNES GIAT 5 DESA ROWOBONI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UNNES GIAT 5 Memberikan Demonstrasi Pengolahan Hasil Toga Menjadi Produk yang Memiliki Nilai Jual

2 Agustus 2023   09:15 Diperbarui: 2 Agustus 2023   09:22 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan suatu lembaga masyarakat yang anggotanya terdiri dari para wanita yang berkiprah dalam kegiatan pertanian. Di Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang,  Kelompok Wanita Tani (KWT) dibentuk sebagai wadah bagi masyarakat khususnya para kaum wanita untuk mengelola serta mengutarakan berbagai pemikiran dibidang pertanian serta sebagai sarana bagi Kelompok Wanita Tani untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan. Salah satu hasil budidaya rumahan yang dikelola oleh KWT Sari Manunggal Desa Rowoboni adalah Tanaman Obat Keluarga (TOGA). TOGA merupakan jenis tanaman obat ringan pilihan yang digunakan untuk mengobati berbagi macam penyakit, seperti deman dan batuk. Secara umum, TOGA dimanfaatkan sebagai minuman menjaga stamina tubuh, ramuan untuk gangguan kesehatan ringan, serta memeliharan kesehatan. Hasil TOGA di Desa Rowoboni berupa kunyit, jahe, temulawak, dan serai.

Hasil Pengolahan Bersama KWT Desa Rowoboni
Hasil Pengolahan Bersama KWT Desa Rowoboni

KKN UNNES Giat 5 didampingi oleh Ibu Tugimah selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kementrian Pertanian Kecamatan Banyubiru melakukan demontrasi pengolahan hasil TOGA berupa produk minuman yang berbentuk serbuk. Demontrasi ini juga dihadiri oleh Ibu Camat Banyubiru serta Ibu Ketua PKK Desa Rowoboni. Terdapat tiga teknik pengolahan TOGA yang dilakukan,  yaitu sangrai, penjemuran, dan oven. Mahasiswa dan anggota KWT Desa Rowoboni bersama-sama mengolah hasil TOGA  menjadi minuman serbuk instan yang siap dikonsumsi.  Dengan adanya pengolahan tersebut memudahkan hasil TOGA untuk dikonsumsi dan tentunya mampu meningkatkan nilai jual di pasaran. 

Hasil Pengolahan Kunyit dan Jahe Menjadi Bubuk
Hasil Pengolahan Kunyit dan Jahe Menjadi Bubuk

Harapannya melalui kegiatan demontrasi pengolahan hasil toga yang dilakukaan oleh mahasiswa KKN UNNES Giat 5 Desa Rowoboni, KWT Sari Manunggal dapat memanfatkan hasil TOGA dengan baik dan menghasilkan sebuah produk yang dapat dikonsumsi serta memiliki nilai jual.

Bersama UNNES GIAT, Membangun Indonesia dari Desa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun