Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada 28 Desember 2022 menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dan kinerja intermediasi Lembaga Jasa Keuangan konsisten tumbuh meningkat, sehingga dapat mempertahankan momentum peningkatan kinerja perekonomian nasional di tengah tingginya ketidakpastian global.
Tantangan Ekonomi Global ke depan memiliki berbagai masalah yang akan menimbulkan ketidakpastian
1. Pengetatan kebijakan moneter global yang terus berlanjut
2. Bank sentral global memberi sinyal kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan dalam rentang waktu yang panjang
3. Bank of Japan (BoJ) mulai memperluas range fluktuasi Japanese Goverment Bondsi (JGB) 10Y yang dinilai sebagai permulaan normalisasi kebijakan ke depan
4, Pemerintah Tiongkok mulai melakukan reopening ekonomi dari zero covid policy yang diperkirakan akan meningkatkan ketidakpastian Tiongkok ke depan
Kredit Perbankan tumbuh 11,16% YoY pada November 2022 ditopang oleh pertumbuhan kredit investasi yang tumbuh sebesar 13,15% yoy. Per-November 2022 kredit perbankan Indonesia mencapai Rp6.347,5T sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada November 2022 tercatat tumbuh 8,78% yoy menjadi Rp7.974T.
Sedangkan di Pasar Modal sendiri per-tanggal 30 Desember 2022 untuk penghimpunan dana mencapai Rp267,73T, untuk jumlah emiten mencapai 71 dan jumlah investor mencapai 10,31 juta.
Dari sisi industri keuangan non bank tumbuh positif terlihat dari premi sektor asuransi mencapai Rp280,24T tumbuh 0,44% secara yoy. Pertumbuhan piutang pembayaran tumbuh 12,96% pada November 2022 menjadi Rp409,5T. Untuk kinerja FinTech peer to peer (P2P) lending pada November 2022 meningkat Rp0,96T menjadi Rp50,30T.
NPL Gross atau Non Performing Loan dari sisi perbankan sendiri mengelami penurunan 0,75% menjadi 2,65%. Dari sisi permodalan, lembaga jasa keuangan mencatatkan permodalan yang terjaga, dilihat dari CAR sebesar 25,49%.