Pemanfaatan Maggot juga dijelaskan pada workshop ini. Budidaya Maggot bisa menguntungkan pembudidaya karena dapat dijual untuk pakan lele maupun burung.
Maggot Black Soldier Fly (BSF) ternyata efektif dalam mengurai sampah organik seperti cangkang telur, sampah organik rumahan dan pasar, tisu, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, budidaya Maggot ini sangat membantu untuk mewujudkan kesehatan lingkungan yang ideal.
Untuk menindak lanjut praktik pengolahan sampah ini, mahasiswa KKN 56 UINSA menginisiasi pemberian Maggot dan alat komposting untuk dikelola masyarakat Tambak Lekok seperti kepada kelompok PKK maupun pihak pengelola sampah pasar.
Ketua Kelompok KKN 56 UINSA berharap dengan adanya Workshop "Praktik Pengolahan dan Pemilahan Sampah Efektif" dapat membantu mewujudkan kondisi lingkungan di Desa Tambak Lekok yang bebas dari sampah.
"Harapannya dengan dijembataninya masyarakat dan pihak dinas terkait bisa di kemudian hari secara mandiri mengolah sampah yang menjadi masalah dari Desa Tambak Lekok," terang Ketua Kelompok KKN 56 UINSA Muhammad Fakhrudin.
Sebagai informasi, beberapa program kerja terkait kesehatan lingkungan seperti musyawarah multipihak, pemberian papan larangan membuang sampah, hingga edukasi ke sekolah-sekolah sudah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN 56 UINSA.
Dari rangkaian program kerja ini, mahasiswa berharap agar masyarakat Desa Tambak Lekok terpantik dalam mengelola sampah secara efektif, bisa menjadi fasilitator, dan membantu masalahan kesehatan lingkungan terselesaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H