Determinisme teknologi dapat diartikan sebagai teori yang menyampaikan bahwa perubahan teknologi membawa pengaruh signifikan terhadap kehidupan masyarakat.
Teori ini dipaparkan oleh McLuhan pada tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Inti dari teori ini adalah perkembangan jenis teknologi yang digunakan masyarakat menentukan pola kehidupan masyarakat itu sendiri (Saefudin dalam Febriana, 2018).
Dari pengertian tersebut dan melihat fenomena saat ini hubungan antara phubbing dan determinisme teknologi sangatlah erat. Teknologi yang diciptakan untuk manusia saat ini telah mempengaruhi relasi sosial masyarakat sendiri.
Bisa diamati di lingkungan sekitar kita, begitu banyak orang yang sibuk akan gawainya masing-masing sehingga ketika diajak berkomunikasi sering diabaikan. Ini menunjukkan bahwa teknologi sudah mempengaruhi perkembangan manusia.
Cara Mengatasi Perilaku Phubbing
Wiguna (2022) menyampaikan 3 cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi perilaku phubbing yaitu:
Pertama, meninggalkan smartphone karena penyebab utama seseorang melakukan phubbing adalah smartphone. Ketika sedang berinteraksi dengan orang lain solusi yang bisa dilakukan adalah meninggalkan atau menaruh smartphone sebentar.
Kedua, membatasi penggunaan smartphone. Membatasi penggunaan bisa membuat kita mengurangi kecanduan terhadap fitur yang ada dalam smartphone.
Ketiga, menjauhkan ponsel ketika makan karena phubbing tidak hanya terjadi ketika seseorang melakukan interaksi sosial. Tetapi, dalam melakukan kegiatan lain seseorang juga bisa melakukan phubbing. Dengan melakukan kebiasaan baik menjauhkan ponsel ketika makan akan membiasakan seseorang untuk mengurangi phubbing.
Dengan adanya segala kemudahan, masyarakat diharapkan tidak tergerus oleh determinisme teknologi. Teknologi yang ada jangan sampai menimbulkan perilaku phubbing yang berlebihan karena bisa merusak proses interaksi sosial maupun budaya lokal masyarakat.
Referensi:
1. Aditia, R., 2021. Fenomena Phubbing: Suatu Degradasi Relasi Sosial Sebagai Dampak Media Sosial. KELUWIH: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 2(1), pp.8-14.Â