Di tengah gemuruh permainan dan tawa riang, terdengarlah suara-suara riuh rendah yang mengisi ruangan. Namun, tak ada kata yang terucap. Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sejahtera Bogor, suara bukanlah satu-satunya cara untuk berkomunikasi. Bersama Jarik Petra, sebuah proyek mengangkat permainan tradisional menjadi jembatan tak hanya untuk bermain, tetapi juga belajar dan bersosialisasi bagi anak-anak tunarungu.
Proyek ini mengambil langkah pertama pada tanggal 14 Mei 2024, di mana 20 siswa terbagi dalam kelompok aktif dan pasif, dipandu untuk memperkenalkan berbagai permainan tradisional. Seiring dengan pertemuan berikutnya pada tanggal 17 Mei 2024, mereka diajak mengenal permainan seperti yoyo, gasing, bola bekel, tali karet, kelereng, dan dakon. Meskipun pada awalnya ada keragu-raguan dan kecanggungan, suasana berubah pada pertemuan kedua. Antusiasme merebak dan anak-anak tunarungu menunjukkan minat yang besar untuk terlibat aktif.
Pukul 8 pagi pada tanggal 14 Mei 2024, pertemuan pertama dimulai, disambut dengan perkenalan dan pengenalan salam khas. Setelahnya, siswa diajak mencoba berbagai permainan secara berkelompok, mengatasi rasa ragu dan malu. Pada pertemuan kedua, dari pukul 7 pagi hingga 11 siang, antusiasme semakin memuncak. Dari mimik wajah yang penuh kegembiraan, terlihat betapa pentingnya pengenalan dan pelestarian budaya tradisional bagi generasi muda, terutama mereka dengan kebutuhan khusus.
Kegiatan ini tak hanya sekadar hiburan, namun juga membangun keterampilan sosial dan kerja sama di antara siswa. Diharapkan, langkah kecil ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi seluruh siswa di SLB Sejahtera Bogor. Terima kasih kepada semua yang terlibat, terutama kepada siswa-siswa yang telah menunjukkan semangat dan antusiasmenya. Bersama-sama, mari kita jaga warisan budaya kita dengan penuh kebanggaan dan dedikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H