Kelas yang masih sepi dan dosen belum datang di pagi itu. Â Tetapi ada seseorang di pojok belakang samping jendela, Â ternyata itu silvi. Ahkhirnya langsung aku samperin. Â "Ada apa dengan kau sil kok ngelamun terus? " ucapku sembari mengageti silvi. "eh elu nad ngagetin aja kau ini, Â aku lagi bingung nad" jawab silvi.
Silvi adalah teman satu kelasku di jurusan menejemen di perguruan tinggi Bekasi. Memang aku tidak terlalu dekat dengan silvi, tapi setidaknya aku sebagai teman satu kelasnya peduli tentang keadaan dia. Karena sudah menjadi kewajiban untuk menjaga teman apalagi di perguruan tinggi ini sekarang masih di semester 3.Â
"ntar kau sepulang kuliah mau ke mana nad? " sebuah pertanyaan dilontarkan silvi. Â "gak kemana-mana aku nad, lagian juga sudah selesei semua tugas-tugasku" jawabku kepada silvi. "ikut aku yuk ngopi atau kemana kek, Â aku mau curhat nih sama kamu, Â bolehkan? " pertanyaan ajakan dari silvi. Â "iya pasti boleh lah curhat ke aku sil, Â yuk dah nanti jalan" jawaban dariku.Â
Silvi adalah mahasiswi perantauan yang berasal dari Bandung dan aku juga perantauan yang berasal dari Cirebon. Sama-sama jauh dari keluarga, mungkin sahabat yang bisa mendampingi seperti saat ini.Â
Akhirnya sesampai di warung kopi, silvi bercerita banyak hal tentang hubungannya dengan seorang laki-laki. Memang silvi dan laki-laki pacarnya kemarin-kemarin terlihat baik-baik saja dan harmonis. Ehh ternyata kemarin malam kata silvi mereka bertengkar dan sampai akhirnya putus hubungan mereka. Silvi ditampar oleh pacarnya sendiri, laki-laki yang dia cinta selama ini. Â Silvi mengalami trauma berat dari kejadian tersebut.Â
"kau harus bisa mengubur dalam-dalam kejadian tersebut sil, kau harus bangkit lupakan semua! " sontak aku berkata-kata dengan nada sedikit emosi. Dan silvi hanya bisa menangis dan menangis.Â
Setelah semua kejadian tersebut di ceritakan silvi pada aku, setiap hari aku selalu berusaha untuk menghilangkan kenangan pedih silvi itu. Terkadang aku ajak silvi jalan-jalan ke air terjun untuk menenangkan suasana hati silvi. Di setiap waktu sholat aku juga berusaha untuk mengajak silvi sholat dan berdo'a, Â agar hati silvi tenang dan di berikan kesejukan oleh allah SWT. Â
Terimaksih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H