Mohon tunggu...
Mochammad IqbalArif
Mochammad IqbalArif Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

I like Games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyusutnya Lahan Pertanian Akibat Pemenuhan Kebutuhan Pangan

9 Mei 2021   23:49 Diperbarui: 9 Mei 2021   23:48 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber daya lahan adalah sumber daya alam yang sangat penting bagi makhluk hidup, daratan inilah yang menempati lapisan paling permukaan bumi ini terdiri dari batuan sumber dan merupakan habitat bagi manusia, hewan dan kehidupan menanam. Lahan tersebut dapat digunakan untuk persawahan, pertanian lahan kering,perkebunan, pemukiman dan hutan. Saat ini jumlah penduduk Indonesia terus meningkat. Karena pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus meningkat digunakan sebagai rumah, awalnya tanah tersebut digunakan sebagai tanah sawah diubah menjadi rumah atau digunakan sebagai bangunan lain.

Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar umat manusia. Negara juga berjanji untuk mencapai tujuan tersebut dalam Pasal 28H Ayat 1 UUD 1945. Permintaan pangan dianggap sebagai kebutuhan pokok, karena jika tidak terpenuhi maka kehidupan masyarakat bisa dikatakan tidak layak. Pengayaan pangan sangat penting karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia.

Saat ini, ancaman paling serius terhadap ketahanan pangan nasional adalah semakin menyusutnya lahan pertanian, khususnya beras. Berkurangnya luas tanam, terutama akibat alih fungsi lahan untuk kepentingan sektor non pertanian, telah mengurangi luas lahan untuk budidaya padi, dan margin usahatani kecil sehingga rendahnya motivasi bagi petani untuk meningkatkan produksi, semua yang mempengaruhi ketahanan pangan.

Transformasi fungsi lahan dari lahan pertanian produktif menjadi lahan non pertanian dan alih fungsi dari sawah hingga rumah, semua perlu dihindariterdapat mekanisme insentif bagi petani yang bergerak di bidang pertanian tanaman pangan. Selain itu, pemerintah telah merumuskan rencana keluarga berencana untuk menahan peningkatan jumlah populasi penduduk. Namun, peraturan dan kebijakan pemerintah yang berbeda ini tidak mungkin terjadi. Misalnya dengan mengaplikasikan vertikultur, hidroponik, akuaponik dan gunakan kantong plastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun