Dalam sujud aku kembali membuat doa, hal itu  tak pernah aku pikirkan sama sekali dalam perjalanan kehidupanku, doa itu aku rancang untuk bermesraan dengan sang pencipta, untuk selalu memberikan kejutan-kejutan manis yang akan selalu indah sepanjang waktu.
Aku memang sering berbicara sendiri, aku memang sering membicarakan dengan langit bahkan di setiap  sepertiga malamku aku sering  berkomunikasi dengan Tuhan agar apa yang aku cita-citakan bisa tercapai walau semuanya juga perlu proses.
Namun aku mengalami kegalauan yang luar biasa di akhir-akhir ini sehingga aku di putuskan untuk memilih, pilihan itu memang harus di lakukan, pilihan itu memang wajib di lakukan, tapi yang mengetahui pilihan itu Cuma allah, dia sang penulis paling romantis dalam sejarah kehidupanku.
Pada akhirnya aku memutuskan untuk mencintai, pada akhirnya aku mulai menemukan apa itu arti cinta, apa itu rindu dan apa itu keajaiban yang selalu Tuhan kasih kepada ku untuk selalu berdekatan dan tidak lupa kepadanya.
Terima kasih telah membuatku  kuat dalam menjalani hari-hari dengan kesendirian, komitmen itu aku putuskan untuk menemukan cerita di balik diri sendiri sehingga kuat dalam menjalani hidup, menjalani takdir dan menjalani apa yang Tuhan berikan walau kadang hati ini begitu sepi tapi inilah caraku untuk menetap didalam kesendirian sampai nanti akhirnya takdir akan memberikan jawaban, bahwasanya aku harus menjadi penanggung jawab dalam keluarga dan bahagia.
Tulisan : mochammad syihabbudin
Ruang.pendidikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H