Mohon tunggu...
Mochammad Syihabbudin M.Pd
Mochammad Syihabbudin M.Pd Mohon Tunggu... Guru - Founder: Ruang pendidikan

Menulis itu curhat paling total dalam sebuah perjalanan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Ingin Memperkenalkan Senja Kepada Dunia

31 Agustus 2021   11:25 Diperbarui: 31 Agustus 2021   11:40 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Senja adalah wanita yang membuatku tak bisa melupakan gelap, senja bagaikan hati yang aku pun tak mengerti dia bakal jadi jodohku atau tidak. Aku mencintainya semenjak senja tiba-tiba muncul di kesunyian, berawal aku berjumpa sampai detik ini tak ada yang berbeda, tapi aku menyadari karakter kita berbeda, hobi kita berbeda dan kebiasaan kita juga   berbeda. Aku tak mengerti kenapa senja selalu memberikan pelangi di dalam lamunanku ketika sepi.

Senja adalah wanita yang tak pernah aku mengerti, alurnya pun tak bisa di tebak, warnanya pun berantakan bahkan untuk menganalisispun aku tak mampu tetapi mengapa, Tuhan selalu mengulangi perasaan itu bersama sunyi kepada fajar yang sama.

Aku berusaha mencintai wanita lain, aku berusaha bersahabat dengan dunia lain dan aku pun berusaha untuk melupakan senja di setiap detiknya. Tetapi hati kembali berbisik, bahwsanya senja yang satu ini adalah wanita yang membuatku tak bisa melupakan waktu meskipun itu satu detik.

Senja di setiap detikanya akan memberikan warna baru, bahkan aku berusaha memejamkam mata tetapi senja itu terlalu mendalami sampai dia memberikan warna hitam yang masuk di dalam bagian dari hidupku. Warna hitam itu yang akan selalu mengingatkan di setiap detiknya karena dunia ku hari ini di selimuti dengan gelap dalam pencarian fajar  di hari itu.

Tapi kenapa senja begitu jahat kepadaku, sampai detik ini aku tak pernah menikmati balasan dari warna yang di hasilkan senja, sampai detik ini aku tak pernah menerima cinta dari senja dan sampai detik ini aku juga tak merasakan cintanya walau hati ini luar biasa dalam mencintai senja di malam itu.

Aku tidak mengerti, aku juga tak merasa bodoh dan aku juga menyadari ini tak bisa di masukkan ke dalam akal logikaku tetapi aku yakin Tuhan akan menyatukan ini, seni dalam mencintai senja memang berbada, seni dalam menyembuhkan luka ketika senja kembali, menghilang pun aku tak punya rasa sakit hati sampai akhinya aku menyadari cinta itu memang tak harus di balas untuk medapatkan senja di ikatan cinta dalam kehaluan di prosesnya tetapi yang perlu di ingat Tuhan akan akan memberikan keistimewaan yang akan terjadi di suatu saat semuanya akan kembali dan menikmati malam bersama sunyi di pelaminan.

Tulisan : Mochammad Syihabbudin]

Di rumah.

ruangpendidikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun