Perjalanan panjang ini begitu melelahkan, begitu ekstrim dan begitu sunyi, aku menyadari itu. Prosesku tak akan sama dengan teman- tamanku karena doaku juga tak sama. Aku hidup memang tak begitu memikirkan urusan orang lain, aku berusaha mencari fajar sendiri, aku berusaha menumukan jalan sendiri tetapi kenapa selalu ada cerita lampau yang tiba- tiba melambaikan tangan.
Kegelapan selalu memberikan arti, kegelapan selalu menrindukan keramainya sampai aku kadang tergoda akan kebiasaan yang aku bangun dulu yang hancur berantakan. Lambaian itu begitu luar biasa, tapi aku tak mau kembali, tapi aku tak mau melihatnya karena perjalanaku begitu luar biasa. Caranya pun sudah berbeda, hal itu karena masalah yang pernah aku lalui dulu sampai akhirnya aku mencari jalan yang lebih cepat dari biasanya.
Namanya juga hidup kadang perjalanan selalu menemui jalan buntu, kadang ada mantan yang tiba- tiba kembali, kadang ada teman yang tiba- tiba pergi dan kadang juga ada hal yang tak pernah aku pikirkan sebelumya.
Lamunanku akhirnya terbentuk aku mencintai hidupku hari ini, yang jelas aku berbeda dengan tahun lalu yang selalu mengartikan cinta itu harus mengejar, aku hanya ingin fokus dalam pengembangan, aku hanya ingin fokus kepada diri sendiri sampai memang semua yang pernah menolakku hadir kembali dan menyesalinya.
Katika mereka melambaikan tangan di kegelapanku aku bilang kepada mereka terima kasih telah mengajarkan kekuatan dalam berperang mennjalani kehidupan di hari ini,tanpa kamu aku tak akan termotivasi untuk lebih baik, lebih serius dan lebih fokus dalam semuanya.
Sehingga ketika dia ingin kembali aku mengucapkan mungkin dulu kamu levelku tapi setelah kamu pergi meninggalkanku aku kamu bukan lagi levelku.
Tulisan : mochammad syihabbudin
Di cafee bob 12 agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H