Mohon tunggu...
Mochammad Syihabbudin M.Pd
Mochammad Syihabbudin M.Pd Mohon Tunggu... Guru - Founder: Ruang pendidikan

Menulis itu curhat paling total dalam sebuah perjalanan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Berusaha Kembali Namun Sunyi Kembali Menolak

24 Agustus 2021   22:29 Diperbarui: 24 Agustus 2021   22:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alhamdulillah, akhirnya aku mengalami keputusasaan dalam mencari sebuah tangan di dalam gelap di hari itu, aku berusaha melaju tanpa harus di temani, aku berusaha bercengkrama dengan sunyi, dengan sepi dan dengan gelap bahkan dunia hari ini selalu mengajarkan luka yang tak ernah bisa di ceritakan ke semua orang sampai pada akhrinya aku memutuskan untuk mencari tangan itu lagi kebelakang tapi aku menemukanya tangan itu tak kembali utuh, tak kembali sempurna dan bahkan ada sebagian tangan yang menjijikkan untuk di pegang walau hari itu dalam keadaan gelap.

Aku menyadari itu, aku juga manusia yang merupakan mahluk yang membutuhkan teman, membutuhkan cinta dalam melanjutkan perjalanan, aku juga butuh genggaman yang selalu menemaniku sepanjang hari, tapi sang pembuat langit kembali memberikan keajaiban lain, dia memberikan sebuah keputusan lagi, menyuruhku untuk kembali fokus dan melanjutkan pencarian fajar dihari itu seorang diri.

Pada akhirnya malam semakin dingin, dengan tertatih tatih menahan rindu, menahan luka aku putuskan untuk kembali melangkah kedepan bersama hati, bersama air mata dan bersama rindu yang terus bercengkrama dengan waktu, sehingga menciptkan tangan yang lebih baik lagi. Perjalanan itu kembali luar biasa, perjalanan itu kembali mengigatkan dan perjalanan itu kembali mengajarkan sebuah cerita yang tak semestinya di ceritakan kepada bintang, kepada langit dan kepada sunyi tetapi aku yakin di langkah berikutkanya aku tak akan mencari genggaman itu tapi mereka yang akan mencarinya di kegelalpan malam yang penuh dengan sejuta bintang yang terus menemani setiap langkah, setiap keputusan yang aku jalani.

Terima kasih cinta, terima kasih malam, terima kasih sunyi yang telah memberikan sebuah warna baru dalam kehidupan, meskipun warna itu hanya gelap, hitam, tapi aku tunggu apa hikmah di balik semuanya, aku tunggu rahasia apa yang akan terjadi, sampai akhirnya dunia kembali memberiku warna baru dalam pencarian sebuah jati diri melalui kesuksesan, kehaluan yang akan menjadi kenyataan.

Tulisan: mochammad syihabbudin

Di Pohjenterik kab. Pasuruan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun