Jujur, aku kecewa melihatmu, melihat sunyi dan melihat gelap tak mau bercengkrama lagi, aku bingung siapa yang harus aku jadikan teman. Rasa trauma itu ada ketika aku mendapatkan tangan akhirnya di tinggalkan, Aku gak tau harus bagaimana malam ini, kesendirian ini membuatku lelah, kesendirian ini membuatku tak berdaya dan kesendirian ini membuatku berantakan lebih dari apapun.
Tuhan ijinkan aku kembali berdoa, temukanlah jodohku, temukanlah genggamanku karena malam begitu dingin untuk di lalui seorang diri. Senja akan selalu mengantarkan keindahan yang lebih ketika di nikmati dua orang, bercengkrama menikmati matahari yang mulai muncul di pagi itu.
Aku hanya berhayal, besok atau lusa aku ingin bertemu dengan senyuman itu walau hati ini tak mampu membendung kesepian di tengah kegelalapan ini.
Aku terus berterima kasih kepada langit karenanya aku bisa melihat bintang meskipun tak seindah ketika menikmatnya dengan genggaman tangan sambil menceritakanya, berdua di kesunyian di malam itu.
Tulisan : mochammad syihabbudin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H