Budaya itu melingkupi nilai-nilai. Â Kita hidup dalam sebuah budaya. Â Artinya, kita hidup dalam nilai-nilai. Â Kita hidup berdasarkan nilai-nilai. Â Tak ada hidup yang tanpa nilai atau tanpa dilandasi oleh nilai-nilai yang diyakini oleh seseorang.
Listrik bukanlah sesuatu yang di luar nilai. Â Listrik bukan sekadar hasil dari kemajuan teknologi belaka. Â Listrik juga hidup dan sekaligus menghidupi nilai-nilai.
Melihat listrik dalam kerangka budaya akan membuat kita sadar bahwa ada sesuatu yang belum pas. Â Ada sesuatu yang tidak nyambung. Â Ada sesuatu yang memang harus diperbaiki.
Sebuah masyarakat tanpa listrik akan menjadi masyarakat yang terbelakang. Â Listrik adalah simbol kemodernan sebuah masyarakat. Â Tak ada kemodernan tanpa listrik.
Di era saat ini, listrik bahkan sudah menjadi sebuah kebutuhan. Â Tanpa listrik, sebuah masyakat akan merasa tak bisa melanjutkan kehidupannya. Tanpa listrik tak ada aktivitas. Â Atau dengan kata lain, dunia saat ini tak mungkin lagi tanpa listrik. Â Listrik sudah menjadi urat nadi kehidupan saat ini.
Listrik memang memiliki dua sisi mata uang. Â Di satu sisi, listrik bisa menjadi sebuah anugrah. Â Akan tetapi, di sisi lain, listrik juga bisa menjadi sebuah malapetaka.
Kapan listrik menjadi sebuah anugrah?
Listrik akan menjadi sebuah anugrah apabila listrik berada dalam sebuah lingkup budaya yang sesuai. Â Listrik akan memacu dan memicu kemajuan masyarakat yang memiliki budaya progresif. Â Dalam sebuah masyarakat yang sangat gandrung dalam sebuah perdagangan, misalnya, kehadiran listrik akan semakin melipatgandakan perdagangan yang ditekuninya.
Listrik juga akan menjadi sebuha komunitas yang sangat gandrung dengan teknologi. Â Teknologi pasti butuh listrik dan listrik akan memperluas pemanfaatan teknologi. Â Pada gilirannya, masyarakat mencapai kemajuan dengan listrik dan teknologi yang didukungnya.
Kapan listrik menjadi sebuah petaka?
Masyarakat yang tak bisa mengembangkan dirinya akan semakin tertinggal. Â Listrik hanya akan mendorong konsumerisme. Â Listrik juga akan digunakan hanya dalam keborosan. Â Setiap aliran listrik yang pada dasarnya sebuah penghilangan sumber energi tak terbarukan hanya sebuah pemborosan tanpa makna.