kamu boleh pergi
sesuka hatimu
pada malam
pernah ada bayang
entah
lalu kamu menangis
dalam pelukan rindu
lampau
ketika hujan tak lagi mampu mengirimkan
senyum bocah yang lincah menari
mengukir mimpi
yang mati saat kelahiran keduanya
Sepuluh gajah mungkin tak akan mampu
memburu hasrat yang kau dapat
dari serpihan hidup diujung waktu
yang seperti keliru mengeja sejarah
lalu terpuruk di jalan dekat mesjid
karena lupa segala doa
bahkan jalan pulang seperti hutan belantara
penuh ranjau tentara yang kehilangan satu kaki hati
Ibu
masih ada simpuhku di lebaran kali ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H