Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

NU Kejebak Tambang?

6 Juni 2024   15:22 Diperbarui: 6 Juni 2024   15:31 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingat perjuangan Gus Dur dan Romo Mangun bersama para aktivis membela warga Kedung Ombo.  Para aktivis tersebut tentu menghendaki pembangunan tanpa korban.

NU bersama Gus Dur menjadi sebuah gerakan sosial yang sangat kuat. Sehingga,  pemerintahan otoriter Orba pun kalang kabut.

Muktamar Cipasung 1994 adalah puncak kegedekan pemerintahan Orba terhadap Gus Dur yang memimpin  gerakan sosial.  Gus Dur dihadang dengan kekuatan penuh agar tergeser dari kursi Ketum Tanfidiah PBNU. 

Tapi Gus Dur lebih sakti dari Soeharto.  Gus tetap melenggang sebagai  Ketum PBNU. 

Ketika menjadi presiden,  Gus Dur juga satu satunya presiden yang tidak pernah memberikan izin tambang.  Kecintaannya pada manusia dan lingkungan hidupnya tak tergoyahkan walaupun sudah menjadi presiden. 

NU dibawah Gus Dur adalah NU dengan wajah kemanusiaan yang hakiki.  NU membela setiap ada nya dehumanisasi.  Oleh apapun. Juga tambang. 

Jika hari ini NU diberi karpet merah oleh pemerintah untuk mengelola tambang,  maka dapat diartikan NU sedang bunuh diri.  Siapa yang akan mendampingi orang NU di kampung kampung yang menjadi korban tambang?

Apakah nanti jika asa yang menolak tambang milik NU yang merusak lingkungan akan diklaim sebagai menolak NU? Seperti lucu nya pernyataan Ketum Banser yang mengatakan bahwa menyakiti Jokowi berarti menyakiti Banser?

Dalam hal ini,  NU memang sudah terjebak tambang. Mudah mudahan tidak mati karena tambang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun