Pada awal masuk ruangan memang ada terasa lain. Padahal, Â selama ini aku tak sesensitif itu. Bahkan cenderung cuek.Â
"Ini ruangan bapak," kata laki-laki itu.
"Baiklah."
"Kalau bisa, Bapak sapa sapa dulu sebagai orang baru. "
"Maksudnya?"
"Biasa, Pak. Kadang bapak ditemani."
Langsung bulu kudukku berdiri. Â Tanpa dijelaskan lagi pun akhirnya aku paham maksud dari kalimat tersebut.Â
"Assalamualaikum," kataku saat memasuki ruangan itu.
Belum seminggu aku menempati ruangan itu, ketika ada kelebat bayangan menuju kamar mandi.  Waktu sehabis Asyar.  Aku juga sedang  bersiap  pulang.Â
Aku hanya membatasi, " Mungkin  ingin menyapaku. "