Upaya yang dilakukan oleh Mas Menteri Nadim Makarim agar kualitas pendidikan meningkat adalah mengeluarkan program guru penggerak. Â Guru harus tergerak, bergerak, Â dan menggerakkan.Â
Ibarat sebuah kereta,  dunia pendidikan belum bergerak optimal karena kekurangan  lokomotif. Oleh karena itu, untuk menciptakan pergerakan yang lebih optimal,  perlu diciptakan lokomotif-lokomotif yang siap menggerakkan gerbong gerbong pendidikan.Â
Walaupun belum terasa pergerakan nya secara nasional, Â akan tetapi pergerakan peningkatan kualitas pendidikan yang disebabkan oleh para guru penggerak sudah mulai berjalan. Â Mungkin hal seperti ini disebabkan oleh jumlah guru penggerak yang belum ideal.Â
Ada sekolah yang memiliki lebih dari satu guru penggerak, sehingga  perubahan ke arah idealisme pendidikan semakin cepat.  Akan tetapi,  di sisi lain, ada juga sekolah yang belum memiliki guru penggerak.Â
Banyak penyebab  beberapa sekolah belum memiliki guru penggerak.  Diantaranya karena persyaratan  harus di bawah usia 50 tahun. Banyak guru yang memiliki potensi menjadi guru penggerak tetapi harus merelakan nasibnya sudah terlalu tua untuk mengikuti kegiatan ini.Â
Pembatasan usia ini sering dianggap sebagai perilaku diskriminasi oleh Kemendikbudristik di kala Kemendikbudristik sedang melawan sikap diskriminasi di dunia pendidikan. Â Seakan menjadi sebuah persyaratan yang terlalu dipaksakan.Â
Penyebab lainnya,  karena  masa depan guru penggerak sendiri yang belum pasti.  Program sertifikasi guru yang notabene ada dalam sebuah undang undang saja, masih diutak atik untuk ditiadakan.  Apalagi program yang levelnya ada di bawahnya.Â
Banyak guru yang merasa bahwa program guru penggerak akan menghilang lenyap ditelan bumi pada saat pergantian kabinet di tahun depan. Untuk apa capek capek untuk sesuatu yang masa depannya belum jelas?
Akhirnya, minat untuk menjadi guru penggerak pun tinggal sisa sisa. Sulit mendorong guru jika minat memang tidak besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H