Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Makan Malam Terakhir

3 November 2023   07:55 Diperbarui: 3 November 2023   08:02 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Langsung kita tikam?"

Sejak sore, rumah itu sudah tampak rapi. Semua dipersiapkan dengan teliti. Tak ada satu benda pun yang tampak tak punya fungsi. 

"Biarkan dia makan dulu?"

Makan malam juga sudah tersusun rapi. Barisan bangku berjejer seperti tentara yang sedang menunggu perintah perang. Meja sudah tak lagi terjeda,  kecuali ada makanan di atasnya.

"Apakah kita tembak tepat di jidat?"

Satu pejabat datang. Dia sendirian. Hanya bersama sopirnya, yang tentu saja tetap di mobil sampai nanti bosnya itu kembali. 

"Atau dekati dan gorok lehernya dengan berlatih?"

Orang kedua juga datang sendiri.  Orang ketiga juga tak tampak ada yang mengiringi. 

Tuan rumah menyambutnya derajat. Ramah sekali. Padahal, semua orang tahu kalau satu diantara ketiga tamu yang diundang makan malam ini adalah musuhnya yang paling ditakuti.  Tapi itu dulu.  Sekarang mereka sudah akrab dan seperti keluarga sendiri. 

Satunya lagi jelas anak buahnya.  Bertahun tahun dia ingin melenyapkan anak buahnya itu. Anak buahnya juga memiliki cita cita yang sama. Walaupun setiap hari kita akan selalu melihatnya bersama. Bahkan kadang pura-pura bergandeng tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun