Jangan berharap ada bulan yang menemanimu setiap malam. Kau pasti akan menemui malam yang sepi. Â Tanpa bayangan di air danau itu.
Lalu kamu tetap saja merasa yakin. Keyakinan lah yang  akan mencipta kenyataan.  Kamu berdalih kejadian waktu itu.
Ketika malam begitu larut. Saat semua orang sudah terlelap. Â Kamu masih membaca pertanda bahwa ia akan pulang malam itu. Kamu bilang pasti.
Semua orang tersenyum. Sambil melempar dugaan tentang otakmu yang kian memanjang. Terpenuhi bayang bayang.
Tapi kamu tetap saja kamu. Yang selalu menganggap kenyataan sebagai langkah lanjutan dari keyakinan yang tak mudah dipatahkan.
Kali ini kamu juga seyakin sebagaimana kamu yakin waktu itu.
"Iya. Pasti."
Dan orang-orang mengalah pada prasangka sendiri.Â
"Biarkan saja. Nanti juga akan paham sendiri. "
Kamu membayangkan bulan akan muncul malam ini. Padahal, Â semua orang tahu, bukan hanya karena sekarang tanggal 1 akan tetapi sebentar lagi hujan. Â Mendung begitu tebal.