Pagi belum terlalu jauh beranjak. Masih ada semburat merah di ufuk timur yang pelan pelan meluruh.Â
"Ada apa?" tanyamu begitu saja.Â
"Kamu masih ingat dulu?"
"Maksudmu?"
"Waktu kita pacaran?"
"Ngapain dikenang terus yang begituan? Melo lu, ah!"
"Bukan tentang pacarannya."
"Lalu?"
"Kamu masih ingat teman kita yang tertembak di Semanggi?"
"Masih. Aku yang memegangi kepalanya."
Keduanya diam. Seakan sedang melanglang ke waktu era reformasi. Â Ketika mahasiswa begitu rajin turun ke jalan menolak rezim Soeharto.
"Emang ada apa?"
"Sedih aja baca berita tentang MK dan KPK. "
"Iya, kedua anak kandung reformasi itu sedang dibunuh pelan pelan. "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H