Pagi belum terlalu jauh beranjak. Masih ada semburat merah di ufuk timur yang pelan pelan meluruh.Â
"Ada apa?" tanyamu begitu saja.Â
"Kamu masih ingat dulu?"
"Maksudmu?"
"Waktu kita pacaran?"
"Ngapain dikenang terus yang begituan? Melo lu, ah!"
"Bukan tentang pacarannya."
"Lalu?"
"Kamu masih ingat teman kita yang tertembak di Semanggi?"
"Masih. Aku yang memegangi kepalanya."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!