Mereka menyasar pemilih muda sebagai target kampanye mereka?
Apakah mereka mampu memberikan apa yang diharapkan anak muda?
Pertama, Â anak muda dapat dipastikan anti politik dinasti. Â Siapa pun yang berlindung di ketiak politik dinasti pasti akan diabaikan pemilih muda.Â
Mendekati pemilih muda sambil bergelayutan dalam dekapan politik dinasti, Â berarti mengkhianati akal sehat. Jangan dekati pemilih muda kalau berbekal politik dinasti.
Kedua, pemilih muda sangat mendambakan independensi. Kalau  merangkul anak muda tapi dalam kungkungan sebagai petugas partai,  maka cuma omong kosong besar.
Bagaimana anak muda suka pada gerak yang terbelenggu? Kebebasan melanglang cakrawala adalah dunia anak muda. Â Tidak dikungkung oleh jerat petugas partai.
Ketiga, Â pemilih muda sangat membenci sikap intolerans. Jika Mendekati anak muda tapi tak mau menjarak dari sikap intolerans maka semuanya hanya omong besar.
Dunia anak muda adalah dunia tolerans. Â Anak muda tak mau dikungkung oleh perasaan kebenaran kelompok. Â Sikap benar sendiri dan tidak menganggap liyan adalah sikap nonmanusiawi.
Masih bergantung dinasti? Masih menjadi petugas partai? Atau masih intolerans?
Gak usah dekati anak muda kalau masih begitu.Â