Setiap tahun, minimal 3 kali melaksanakan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di setiap sekolah. Â Kebetulan pada akhir bulan Mei ini dilaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang ketiga di SMPN 52 Jakarta. Dua projek sudah dilaksanakan di semester 1.
Tema yang diangkat pada projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kali ini adalah kearifan lokal. Â Dan kegiatan yang dilaksanakan adalah Hajatan Betawi.
Penduduk DKI jelas sudah bercampur. Hampir semua suku ada di Jakarta. Keragaman suku bangsa ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan daerah lain.
Akan tetapi, budaya Betawi jelas merupakan budaya asli penduduk Jakarta yang harus diperkenalkan pada generasi muda. Meskipun mereka bukan berasal dari keturunan Betawi atau keturunan Betawi tapi sudah ada campuran nya.
Antusias siswa sangat terlihat sekali. Selama dua minggu projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini digarap. Mulai dari tahap pengenalan, tahap aktualisasi, tahap,aksi, hingga tahap refleksi serta tindak lanjut.
Pada hari Rabu, 31 Mei 2023 menjadi ajang selebrasi. Sebagai puncak kegiatan Proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
Dalam sambutannya, Kepala SMPN 52 Jakarta, menyatakan bahwa dalam IKM (implementasi kurikulum Merdeka) ada tiga pengembangan yang harus sejalan. Pertama, pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Harus ada tes diagnostik sebagai kegiatan awal pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran terdiferensiasi dalam proses. Dan perefleksian pada setiap akhir pembelajaran.
Kedua, pengembangan lingkungan belajar. Â Sekolah harus menghilangkan sama sekali perundungan dari lingkungan sekolah. Sekolah harus mengembangkan sikap toleran pada setiap siswanya. Sekolah juga harus menjaga jangan sampai ada kekerasan seksual di lingkungan sekolah.
Ketiga, pengembangan karakter melalui projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Karakter yang dikembangkan meliputi ketakwaan dan akhlak mulia, gotong royong, mandiri, kebinekaan global, penalaran kritis, dan kreatif.
Melalui kegiatan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang diakhiri dengan selebrasi tersebut, diharapkan keenam karakter tersebut dapat dihayati oleh peserta didik dalam kehidupan keseharian mereka.