Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Brengsek

2 Februari 2023   09:53 Diperbarui: 2 Februari 2023   09:57 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sial. Gak ada orang lewat. Padahal biasanya ramai di jalan ini. Kenapa sekarang sepi? 

Aku berhenti. 

Dan dia ikut berhenti. 

Ingin rasanya bisa berlari kencang. Tapi sepatu kerjaku ini tak mungkin dipakai untuk lari. Bisa bisa malah bikin tubuhku nyungsruk ke got. 

Ingin rasanya berteriak. Tapi, siapa yang bisa mendengar teriakan ku jika jalanan ini sepi? 

Kenapa gue jadi orang miskin? Kerja juga mesti pulang belakangan. Setelah semua beres, baru boleh pulang. Beginilah jadinya. 

Coba jadi anak orang kaya. Segalanya sudah tersedia. Bahkan dibuang buang juga tak apa. 

Sial. 

Dia masih terus mengikuti langkahku. Pasti laki laki brengsek. Mungkin juga tukang ngincengin film porno. Terus kebelet. 

Iiiih. 

Kalau dia laki-laki punya duit pasti akan pergi ke hotel. Bayar dan selesai. Tak ada masalah. 

Tapi dia mungkin laki-laki bokek. Sehingga mengincar perempuan di jalanan. Siapa tahu ada orang seperti saya. Berjalan sendiri di jalan sepi. 

Tukang nasi yang biasanya mangkal di perempatan jalan juga tidak ada. Kemana lagi. Jangan jangan memang sudah jadi nasibku. 

Ada sepeda motor lewat. 

Pengen menghentikannya. Tapi apa alasannya? Karena dikejar laki-laki tak jelas? 

Kuurungkan niat itu. 

Ada pisau yang selalu disisipkan di tas kerja. Aku raba. Tapi tak ada. Siapa yang mengambilnya? 

Jalan ini kenapa begitu panjang? Kenapa belum sampai ujung juga? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun