Kadang kita suka bingung jika ingin berbelanja. Apakah harus mengajak anak? Bagaimana kalau dia nanti minta macam macam? Apalagi kalau belanjanya di mall.Â
Sebaiknya orang tua memanfaatkan semua kegiatan yang berkaitan dengan anak sebagai sarana pembelajaran. Tentunya termasuk pula dalam hal belanja.Â
Bagaimana agar belanja menjadi pembelajaran positif bagi anak?Â
Pertama, sebelum pergi belanja, biasakan untuk membuat perencanaan penbelajaan sesuai kebutuhan. Bukan berdasarkan keinginan. Artinya, kita bisa melatih anak untuk mengidentifikasi kebutuhan hariannya yang perlu dibelanja karena sudah habis. Misalnya, pasta gigi, sabun mandi, alat tulis, dsb. Jika membutuhkan camilan atau jajan, tulis juga dalam perencanaan belanja.Â
Perencanaan belanja sangat dibutuhkan agar ketika sampai di mall tidak gelap mata. Semua yang dilihat langsung dimasukkan dalam keranjang. Padahal benda tersebut tidak dibutuhkan sama sekali.Â
Kedua, berikan uang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan berdasarkan perencanaan belanja. Saat sampai di mall, biarkan anak mencari kebutuhan sendiri dan menghitung besaran uang yang dibutuhkan untuk membayarnya. Biarkan anak mencari dan menentukan barang belanja sendiri. Misalnya, ada barang yang dibutuhkan dengan harga berbeda, maka kita beri keleluasaan untuk memilih barang. Dengan acuan anggaran perencanaan belanja yang sudah disusun sendiri.Â
Ketiga, ajari anak untuk mengantre, membayar, dan merapikan barang barang yang sudah dibelinya. Bagaimana sikap di depan kasir untuk tidak lupa mengucapkan terimakasih. Selalu tersenyum ramah. Dan membereskan belanja jangan sampai tertinggal.Â
Selamat berbelanja bersama anak Anda. Belajar kehidupan bisa dari mana saja dan kapan saja. Orang tua adalah guru abadi seorang anak dalam menjalankan langkah langkah kehidupannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H