Banyak yang tidak menyadari jika Prabowo sudah berubah. Prabowo sudah menggeser politik yang selama 2 pilpres digenggamnya.Â
Pergeseran politik yang mana?Â
Pada 2014 dan 2019, gemuruh dukungan terhadap Prabowo dilakukan oleh kelompok kanan. Sehingga narasi narasi yang muncul dan dominan di kuburan Prabowo adalah narasi kanan.Â
Kelompok kanan ternyata cuma hebat di dunia maya. Mampu mengusai dunia maya dengan keberisikan yang tiada tanding.Â
Di dunia nyata, mereka kalah jauh dari kelompok tengah yang lebih cenderung diam. Bahkan sepertinya tidak sebanding sama sekali.Â
Kini, kelompok tersebut sudah meninggalkan dan ditinggalkan Prabowo. Kelompok kanan yang cenderung memecah kesatuan bangsa mulai dirasakan sebagai bahaya laten untuk masa depan negeri.Â
Maka wajar jika Prabowo kemudian masuk dalam gerbong kabinet Jokowi. Prabowo sendiri mengatakan bahwa dirinya tak ingin menjadi presiden jika bangsa ini harus terpecah.Â
Nasionalisme Prabowo tak ada yang meragukan. Bahkan nasionalisme yang tinggi dalam diri Prabowo telah membuatnya dicurigai sebagai anti asing. Padahal, kalau kita cermati, Prabowo sama sekali tidak anti asing tetapi sikapnya nasionalisme dia yang sangat kental saja.Â
Kelompok kanan memang sangat membenci Jokowi. Sehingga mereka tak mungkin lagi bergandengan tangan dengan Prabowo yang sudah memasuki gerbong Jokowi. Mereka akan terus berusaha pokoknya selain Jokowi.Â
Jatuhlah pilihannya kepada Anies Baswedan. Anies Baswedan yang dulu menjadi pendukung Jokowi dan anti kanan justru sekarang menjadi tokoh idola mereka.Â