Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menunggu Kereta Cepat

17 Agustus 2022   12:58 Diperbarui: 17 Agustus 2022   13:00 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Cepat (Kompascom) 

Harga tiket pesawat naik gak masalah. Orang udah ada kereta cepat sebagai penggantinya. Mungkin ada tambahan waktu yang harus dilalui di kereta dibandingkan waktu dalam pesawat. Tapi dengan harga yang bersaing, tentu pilihan kereta cepat adalah pilihan yang paling rasional. 

Kereta cepat juga bisa menjadi penunjuk kemajuan sebuah bangsa. Dengan teknologi yang modern, dan tentunya dengan biaya pembangunan yang begitu besar, tidak mungkin setiap negara dapat memiliki nya. Kecuali negara yang sudah mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. 

Jokowi menjadi presiden yang sangat berwawasan ke depan. Masa depan tidak ditunggunya, tapi malah dihampiri dengan berbagai pembangunan. Tanpa infrastruktur yang memadai, bicara masa depan cuma omong kosong belaka. 

Hanya saja, pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung agak meleset. Bukan hanya persoalan waktu tapi juga anggaran. Kerja sama dengan  China ternyata mirip jebakan juga. Padahal negara maju seperti Jepang juga menawarkan pembiayaan yang lebih rasional. Tapi sudahlah. Cukup sebagai pelajaran jika ingin membangun kereta cepat Jakarta Surabaya. 

Setelah jalan tol yang terbengkalai pada masa presiden presiden sebelumnya dirampungkan, atau bahkan berjalan bersama dengan pembangunan kereta cepat. Tanpa harus terlalu banyak bicara. 

Ya, suatu saat nanti, pesawat tidak terlalu dibutuhkan jika hanya untuk perjalanan dalam satu pulau. Karena kereta cepat sudah tersedia dengan harga yang bersahabat. 

Apalagi jika tol laut juga sudah tersedia. Maka perjalanan bisa dilakukan dengan menggunakan antarmoda. Mengasyikkan. 

Bagi penggemar jalan jalan tidak terlalu dirundung rasa ketar ketir karena bisa bisa harga tiket pesawat mendadak naik karena ada peristiwa perang entah di mana. Rencana jalan jalan bisa dirancang kapan pun. 

Bagaimana pun saya belum ke Mandalika, Labuhan Bajo, Bunaken, Raja Ampat, dan masih banyak lagi keindahan di negeri ini yang perlu kunikmati. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun