Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kita Perlu 3 Kurikulum

14 Maret 2022   17:34 Diperbarui: 14 Maret 2022   17:36 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana mungkin negeri sebesar dan seberagam Indonesia hanya dilayani dengan satu kurikulum? 

Kurikulum merdeka tidak dipaksakan. Kalau belum siap, masih bisa kok makai kurikulum 13 atau kurikulum penyederhanaan balitbang. Sehingga dalam satu saat dipergunakan 4 kurikulum. 

Sayangnya, tiga kurikulum tersebut dipergunakan hanya sementara. Pada akhirnya, di negeri ini hanya ada satu kurikulum yaitu kurikulum Merdeka. 

Keluhan dari sekolah sekolah favorit di kota-kota besar adalah kurikulum terlalu minimalis. Siswa di sekolah sekolah tersebut lapar belajar. Demen bersaing. Dan di dukung orang tua yang tiada duanya. 

Mereka akan meneruskan kuliah di luar negeri. Mereka pengen bersaing dengan orang-orang hebat di luar negeri. Jadi kurikulum standar pasti menjadi kurikulum yang sangat terlalu minimalis banget. 

Tapi hanya tersedia satu kurikulum. Mereka pun berteriak tersiksa. 

Ada juga sekolah sekolah standar. Sekolah kebanyakan. Murid muridnya juga orang kebanyakan. Mereka ingin kuliah juga, tapi cukup di dalam negeri. 

Atau mereka juga pengen cepet bekerja setelah tamat SMK. Mereka tidak perlu kurikulum muluk-muluk. Tak perlu kurikulum yang njelimet tapi tidak aplikatif. 

Dan, kita juga tak boleh melupakan siswa-siswi yang hidup di daerah terluar, tertinggal, dan pelosok pelosok di pinggang gunung. Mereka bahkan kadang hanya butuh kemampuan menulis dan membaca dan juga berhitung. Terlalu berat untuk berkutat dengan kurikulum yang standar pun. 

Melihat realitas negeri ini yang besar dan beragam, sebaiknya penerapan kurikulum tunggal harus diakhiri. Anak anak pandai akan tersiksa. Anak biasa tersiksa. Anak-anak di daerah 3T juga tersiksa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun