Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Maaf Pak Jokowi, Anda Mau ke Mana?

8 Maret 2022   08:05 Diperbarui: 8 Maret 2022   08:10 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi (Kompascom)

Bapak nyalon jadi penguasa Balaikota DKI Jakarta, saya dukung karena saya merasa yakin Bapak orang baik. Dan ada perubahan di DKI bersama Bapak. 

Ketika Bapak nyalon presiden. Saya juga mendukungnya sepenuh hati. Masih dengan alasan sama. Keyakinan jika Bapak orang yang baik. Negeri ini harus dikelola oleh orang baik. 

Sebenarnya agak kecewa di periode pertama, tapi masih wajar. Karena memang tak mungkin segalanya bisa diselesaikan dengan baik. Yang jelas kerja keras Bapak ngebangun tol, ngebangun Papua, dan pembangunan yang tak lagi Jawa sentris sangat membanggakan. 

Dan saya pun mendukung kembali dengan sepenuh hati untuk Bapak. Apalagi ketika Bapak merasa tak punya beban lagi. Harapan ku melambung tinggi. 

Tapi kemudian muncul aneka kekecewaan. Mulai dari perubahan UU KPK. Lembaga itu seakan dirobohkan, justru pada masa Bapak. Oligarki partai juga semakin bikin negeri ini sempoyongan. 

Eh, kenapa bertubi-tubi muncul persoalan pupuk, persoalan minyak goreng, persoalan kedele, persoalan daging, persoalan IKN. Seakan persoalan itu begitu berentet. 

Yang lebih menyedihkan adalah ketika muncul isu 3 periode. Seharusnya Bapak tegas pada isu ngawur begini. Karena saya masih sangat yakin jika Bapak bisa menjaga konstitusi kita. 

Dan isu penundaan pemilu kenapa muncul pula, Pak? 

Sepertinya ada skenario besar untuk itu. Saya masih bingung dengan Anda tentang soal ini. Apalagi ketua partai politik juga udah mancing mancing begini. Termasuk juga salah satu menteri Anda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun