Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tak Ada Pemilu 2024

26 Februari 2022   07:51 Diperbarui: 26 Februari 2022   07:58 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabarnya PKB, Golkar, Nasdem, dan PAN sudah menyetujui untuk meniadakan pilpres 2024. Kemungkinan besar, partai yang setuju tak ada pemilu 2024 akan bertambah. Kemungkinan memang tak ada pemilu 2024.

Belum pernah. Bahkan di zaman pemerintahan otoriter Soeharto pun pemilu selalu dilaksanakan 5 tahun sekali. Masa iya, sekarang kok malah ada yang gitu? 

Mereka yang mengusulkan untuk tidak pilpres di tahun 2024 memiliki banyak alasan. Ada alasan ekonomi, ada juga alasan lainnya. Tapi apakah alasan itu benar sebuah alasan? 

Ada krisis kepercayaan terhadap semua partai, iya. Siapa yang hari ini masih percaya partai kalau setiap partai memiliki ideologi yang jelas? 

Ideologi partai saat ini sepertinya hanya sebuah kepentingan belaka. Ketika mereka masuk ke dalam pemerintahan secara beramai-ramai juga tak ada alasan selain kepentingan. Sesaat. 

Apakah mereka yang tak mau masuk pemerintahan punya ideologi sebaliknya? Kuat tak tergoyahkan? Enggak juga! Cuma tak diajak saja. 

Akan tetapi, nasib negeri ini justru di tangan mereka yang sudah tak lagi kita percaya. 

Jadi pengunduran pemilu sehingga tak ada pilpres di tahun 2024 yang tadinya dirasa sangat mustahil karena akan menabrak konstitusi, bisa jadi akan terjadi karena kepentingan partai partai politik tersebut. 

Mereka selalu mengatasnamakan rakyat. Termasuk pengunduran pilpres ini. Ini tentu sebuah cara licik yang selama ini mulus dimainkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun