Ini bukan sekadar mimpi, ini jelas-jelas mimpi yang sangat menakjubkan. Â Cerita mimpinya, saya bersama teman-teman sudah lolos seleksi untuk mengunjungi destinasi super prioritas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai sebuah kawasan ekonomi terpadu di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara tepatnya Likupang. Â Beberapa penulis senior yang lolos seperti Engkong Felix, Mbah Ukik, Mbah Tjip dan masih beberapa lagi yang dalam mimpi saya itu lolos menjadi peserta kunjungan ke Likupang. Â Engkong Felix protes tadinya, karena katanya beliau tidak ikut mengirim tulisan, kenapa dalam mimpi saya bisa ikut lolos. Â Setelah saya jelaskan bahwa gadis-gadis di Sulut cantik-cantik, akhirnya beliaunya memahami juga. Â Mbah Ukik dan Mbah Tjip juga sempat protes tapi luluh setelah saya ceritakan yahudnya makanan di Likupang. Â (Tak boleh ada yang protes lagi pada mimpi saya ya.)
Seteleh mendapat pemberitahuan bahwa saya lolos sebagai peserta kunjungan ke Likupang karena tulisan saya ini terhitung dahsyat, saya pun bersiap. Â Untung saya tinggal di Bekasi, masih tetangga Jakarta, jadi tak perlu repot-repot. Â Ada penerbangan langsung dari Lanud Soetta ke Manado. Â Karena Engkong Felix tinggal di Jakarta juga, akhirnya kita berangkat bersama. Â Janjian di Soetta. Â Maklum, saya sendiri tidak tahu persis seluk beluk di Soetta, jadi buar dipandu oleh beliaunya.
Dari Bandara Soetta, kami langsung menuju Bandara Sam Ratulangi, Manado. Â Lumayan pegel juga naik pesawat dari Jakarta langsung Manado. Â Biasanya cuma naik bus malam dari Jakarta ke Tegal. Â Wajah Manado terlihat kinclong di Bandara Internasional Sam Ratulangi.
Kadang-kadang, saya berpikir, kenapa lumayan banyak warga negeri ini yang bangga kalau melakukan perjalanan wisata ke luara negeri? Â Apa sih bagusnya Singapura? Â Apa sih bagusnya Malaysia? Â Apa sih bagusnya Korea? Apa sih bagusnya Jepang? Â Apa sih bagusnya Abu Dabi? Â Apa sih bagusnya Perancis? Â Tak ada yang mampu menandingi eloknya negeri ini. Â Mbok ya, kalau melakukan jalan-jalan wisata itu di Indonesia Aja. Â Lebih segala-galanya. Â Karena Indoensia memang diciptakan pada saat Tuhan sedang tersenyum.
Dari Bandara, kami disambut panitia penyambutan. Â Jika kalian mau ke Likupang bersama keluarga atau berombongan dari kantor, sebaiknya kalian menyewa kendaran dari Sam Ratulangi. Â Ada kendaraan umum yang menuju Likupang juga, tapi lebih enak jika menyewa mobil. Â Bisa bebas untuk menikmati keindahan di perjalanan.
Kami langsung diajak ke home stay yang sekarang sudah banyak ada di Likupang. Â Dalam hati, saya ikut bersyukur juga karena pariwisata bukan hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu saja. Â Pariwisata Likupang juga dinikmati oleh penduduk lokal. Â Kami tinggal di salah satu hom stay tersebut. Â Tentu bersama keramahan orang-orang Likupang.
Istirahat sejenak, kami pun langsung diajak jalan-jalan. Â Tujuan pertama, katanya ke Bukit Pulisan. Â Sebuah bukit savana yang pemandangannya sangat eksotis. Â Karena dari atas bukit tersebut, kita juga dapat menikmati pemandangan laut yang begitu membiru.