Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Demam Setelah Vaksinasi Booster, Jangan Panik

16 Februari 2022   06:48 Diperbarui: 16 Februari 2022   08:04 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu keluarga (saya, satu istri, dan dua anak) sudah ikut vaksinasi dua kali. Saya dan istri pada bulan April dan Mei 2020. Sedangkan anak pada bulan Juni dan Agustus. 

Karena ada pusat vaksinasi booster dekat sekolah, saya pun datang ke tempat vaksinasi booster tersebut. Di Masjid Al Wustho Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. Hari Senin pagi tanggal 14 Februari kebetulan cuaca agak gerimis. Setelah memaksakan niat, akhirnya mampir juga ke tempat vaksinasi. 

Mungkin karena hari hujan, tak seberapa orang yang datang ke tempat vaksinasi tersebut. Hanya ada satu orang di depan saya, saya, dan dua orang setelah saya. Tak ada antrean. 

Sore dan malamnya agak pegal-pegal linu. Tapi masih wajar. Seperti waktu vaksinasi pertama. 

Besok paginya, saya ajak istri dan anak pertama untuk vaksinasi booster juga. Di tempat yang sama. Pada hari Selasa, 15 Februari 2022 pun kami berangkatlah ke masjid Al Wustho. 

Ternyata tidak seperti hari Senin. Peserta vaksinasi sudah banyak ketika kami datang. Banyak anak anak sekolah dasar juga. Ternyata, selain untuk tempat vaksinasi booster juga sebagai tempat vaksinasi anak anak. 

Menunggu beberapa saat. Tapi tidak terlalu lama juga. Kemungkinan masih banyak orang belum mengikuti vaksinasi booster karena belum diwajibkan. Aneh, padahal vaksinasi harusnya menjadi kebutuhan. Apalagi pemerintah sudah menyediakan nya gratis. 

Sorenya tak ada tanda pegal linu atau lainnya pada istri dan anak pertama saya. Mungkin badannya lebih kuat dari badan saya. Alhamdulillah kalau begitu. 

Hanya saja ketika malam. Sekitar pukul sebelas malam, anak kedua saya membangunkan dengan agak panik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun