Suatu hari, kamu datang wajah yang terburu-buru dan penuh cemas
Aku mencoba mengajakmu berbincang tentang puisi cinta dalam buku sapardi yang sering kamu baca
Matamu seperti sedang menerobos celah antara luka dan air mata
Aku menunjukkan padamu sebuah lukisan tentang seekor celeng yang digotong bersama sama penduduk desa
Matamu seperti sedang menerobos antara cinta, luka, dan air mata
Aku mengajakmu berdansa dalam hentakan musik yang melambungkan rasa
Matamu matahari di waktu senja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H